Friday, April 19, 2024
Home > Cerita > HPN 2022 – Kuli tinta Senayan,   Catatan  Sam Lantang

HPN 2022 – Kuli tinta Senayan,   Catatan  Sam Lantang

Sami Leo Lantang. (mr)

Di sekitar Gelora Senayan, beberapa mobil keluar masuk kawasan yang menjadi pusat kegiatan olahraga nasional, dengan stiker yang tertempel di kaca depannya, bertulisan “Kuli Tinta Senayan”. Ada lambang dan tulisan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Mobil- mobil dengan stiker ” Kuli Tinta Senayan” beberapa parkir di Pojok Lapangan Tembak Senayan. Ya, memang di tempat itu berkantor para wartawan olahraga atau Sekretariat SIWO PWI Jaya. Para wartawan  olahraga itulah yang menamakan dirinya kuli tinta Senayan.

Sebuah nama atau istilah buat menyebut wartawan dengan panggilan lain. Seperti juga ada yang menyebut wartawan sebagai Ratu Dunia. Kuli tinta memang dianggap merendahkan, namun dalam kerendahan ada suatu kebanggaan, kuli adalah pekerjaan hina tapi mulia dan jujur.

Mereka yang tergabung dalam SIWO PWI Jaya angkatan 1980- an, ingin menjadi pengabdi dalam menyampaikan informasi olahraga secara jujur, tidak memihak dan selalu menjunjung kaidah-kaidah olahraga berupa sportivitas.

Bahkan hebatnya, para kulitinta itu selain aktif menjalankan profesi sebagai wartawan profesional, juga banyak menyelenggarakan kegiatan- kegiatan olahraga, baik berupa pertandingan atau kejuaraan, maupun seminar dan diskusi. Selain penataran- penataran yang menambah wawasan para anggota.

Saat itu, sekumpulan wartawan olahraga di Jakarta, benar- benar sering disebut sebagai pembawa panji PWI, baik tingkat Jakarta (daerah) maupun nasional.

Membentuk diri

Wartawan- wartawan muda itu, yang berusia di bawah 30-an tahun, secara bersama membentuk diri sebagai seorang wartawan profesional, sekaligus belajar secara bersama dalam berorganisasi.

Bahkan dalam satu dekade, SIWO PWI Jaya yang dipercayakan oleh pengurus PWI Jaya untuk menyiapkan Kontingen PWI Jaya ke Porwarnas, tiga kali menjadi juara umum. Di Semarang, Padang dan Surabaya.

Itulah catatan kecil tentang sebuah kelompok yang pernah aktif di Senayan sekitar akhir dekade 70-an, 80 dan awal 90.

Anak-anak itu sekarang, jadi orang-orang hebat di pers Indonesia. Ada Atal Depari yang sekarang Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, wakil ketua Dewan Pers dan mantan Sekjen  PWI Pusat, Suryopratomo, bekas Pemred Kompas dan Dirut Metro TV, sekarang Dubes RI untuk Singapura.

Ada pula Prof DR Rajab Ritonga  (manta dirut LKBN Antara), DR Nico Watimena, Asro Kamal (mantan dirut Antara) dan sejumlah nama lainnya yang sekarang menjadi pimpinan dari media massa dan sebagian menjadi pengurus PWI di pusat maupun di Jakarta.

Secuplikcatatan kecil ini, ingin menunjukkan bukti bahwa ketika kita menjalani profesi yang sudah kita pilih, maka hasilnya akan kita nikmati sekarang ini. Menjadi bermanfaat bagi diri sendiri, bagi orang lain, terutama bagi bangsa dan negara tercinta ini.

Selamat merayakan Hari Pers Nasional,(HPN) di Kendari, Sultra, pada minggu kedua Febriari 3033. Jayalah pers Indonesia sebagai pembawa kebenaran di tengah masyarakat dan bangsa.  (Sam Lantang, ketua SIWO  PWI Jaya 1980-1990)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru