MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Drama panjang perpecahan internal Golkar memasuki babak baru setelah Aburizal Bakrie dan Agung Laksono terpilih jadi ketua umum di dua munas yang berbeda. Setelah mendaftarkan hasil Munas ke Kemenkum HAM, kubu Agung langsung mngaktifkan kantor DPP di Jalan Anggrek Neli Murni Jakarta Barat yang sejak semula sudah dikuasai.
Kubu Aburizal Bakrie pun diduga juga bakal menklaim kantor DPP tersebut sehingga kedua kubu bakal berebut kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) di Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat. Penguasaan terhadap kantor pusat akan member efek psikologis bagi legalitas kubu yang berhasil mmenguasai secara fisik.
Pada hari ini Agung sudah mulai menjalankan aktivitasnya di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (9/12/2014).
“Rutin saja. Ini kantor saya sejak 40 tahun,” ujar Agung sembari masuk ke gedung.
Dia datang bersama dengan Ketua DPP bidang komunikasi Leo Nababan. Menyusul kemudian Ketua DPP bidang hukum dan HAM Lawrence Siburian.
“Kami akan hidupkan lagi (kegiatan di Kantor DPP Golkar). Mulai hari ini. Kami akan jalankan sebagaimana mestinya. Saya kira hal itu sudah menjadi pemikiran kami kemarin,” tutur Agung.
Sejak Presidium Penyelamat Golkar terbentuk, DPP Golkar sudah dikuasai kubu Agung Laksono yang kini jadi Ketum Golkar versi Munas Jakarta. Sampai kini DPP Golkar masih dijaga ketat oleh massa AMPG yang dikerahkan oleh Waketum Yorrys Raweyai.
Yorrys yang hari ini ngantor di DPP Golkar pun me-warning agar Ketum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie tak menginjakkan kaki di DPP Golkar di Slipi.
“Udah nggak boleh lagi. Nggak boleh masuk,” kata Yorrys saat berbincang, Selasa (9/12/2014).
Benar saja, surat yang dialamatkan ke Sekjen Golkar kubu Ical, Idrus Marham, pun ditolak masuk ke DPP Golkar. Namun kubu Ical tak tinggal diam, ormas Bamus Betawi akan dikerahkan untuk mengambil alih Kantor DPP Golkar di Jl Anggrek Neli Murni.
“Iya kemungkinan mereka juga ikut. Kan namanya mengawal Ketum ke kantornya. Rencananya ya dalam satu-dua hari inilah akan ke DPP. Sekarang istirahat dulu, kan dari Bali,” kata Sekretaris DPD Golkar DKI Zainuddin yang juga Ketua Bamus Betawi, Jumat (5/12) lalu. Kalau saja pengerahan lasykar ini terjadi bukan tidakm mungkin akanterjadi bentrok fifik lagi di kantor DPP, Seperti terjadi pada pra Muns Bali
Dualisme kepengurusan di Golkar sendiri bakal berlangsung lama karena Kemenkum HAM belum mengesahkan satu pun pengurus baik hasil Munas Bali maupun Jakarta. Diragukan kubu Ical berani menginjak Kantor DPP Golkar yang diduduki kubu Agung Laksono.
Wantim
Wakil Presiden Jusuf Kalla itu menolak tawaran Agung untuk menjadi Ketua Wantim Golkar pimpinan Agung Laksono. Namun JK menyodorkan sejumlah nama yang merupakan senior-senior partai berlambang pohon beringin. Meraka antara lain BJ Habibie, Sulasikin Murpartomo, Awaluddin Djamin, JB Sumarlin, Cosmas Batubara, dan Sarwono Kusumaatmadja.