Tuesday, March 19, 2024
Home > Cerita > Sudah Separuh Januari,   Catatan Hendry Ch Bangun

Sudah Separuh Januari,   Catatan Hendry Ch Bangun

Hendry Ch Bangun. (mimbar-rakyat.com)

Alhamdulillah, syukur pada Sang Pencipta Alam Semesta, Allah SWT, kita masih diberi kehidupan sampai lewat separuh Januari.

Hari Jumat (15/1) saat tulisan ini dibuat, jumlah orang yang terpapar Covid-19 mencapai rekor 12.818, padahal sehari sebelumnya pun pecah rekor yakni 11.557.

Jebol sudah batas psikologis 10.000 pasien baru yang tercapai bulan Desember lalu dan tampaknya terus bertambah. Total terkena virus kini mencapai jumlah 882.418 orang. Dengan laju seperti ini maka angka 1.000.000 diperkirakan akan tembus sebelum Januari 2021 berakhir.

Ya, di tengah pandemi Covid yang kian mengganas, tiada lain yang dapat kita sampaikan selain terima kasih. Masih diberi kesempatan untuk menghidup udara segar, masih bisa memandang matahari yang lebih sering tersaput mendung dari pada bersinar menerangi bumi. Sementara kita mengalami, merasakan, atau mendengar orang-orang yang namanya akrab di telinga, pergi satu persatu akibat serangan virus ini.

Vaksin sudah datang, dimulai dengan penyuntikan terhadap Presiden Joko Widodo hari Rabu lalu, dan diikuti dengan pimpinan dan tokoh daerah. Jutaan vaksin sudah siap untuk membentengi rakyat walaupun mungkin untuk 180 juta penduduk yang penyuntikan baru akan selesai menjelang akhir tahun.  Pada saat itu kita berharap tidak akan ada lagi penularan karena sudah tercipta masyarakat kebal, dan virus secara pelahan akan lenyap.

Tetapi apakah skenario optimistis ini dapat berjalan, hanya kepadaNya kita meminta dan berharap karena kita sama sekali tidak tahu. Bangsa Indonesia hanya bisa berusaha sebaik-baiknya, menempuh berbagai cara pengobatan, dibarengi dengan semakin disiplinnya masyarakat akan protokol kesehatan. Adaptasi kebiasaan baru tentu akan menjadi faktor penting keberhasilan upaya  penyebaran virus, yang konon pula sudah mulai bermutasi.

***

Januari yang mendung, yang selalu diliputi gerimis ataupun hujan kecil sampai besar telah memberikan tekanan pada jiwa kita. Semangat untuk hidup terkadang sampai menciut, berbeda misalnya kalau pagi diwarnai sinar matahari yang terang benderang, yang seolah memacu mahluk untuk bangkit dan bersemangat. Bahkan bukan hanya manusia, tanam-tanaman pun tidak dapat mekar secara maksimal karena tidak mendapatkan gizi untuk tumbuh.

Di sinilah manusia dituntut untuk tabah dan terus optimistis bahwa semua cobaan ini akan berakhir, sebab Tuhan tidak akan mencoba kalau kita tidak sanggup untuk menjalaninya. Dan kita pun diharapkan untuk yakin bahwa di balik setiap kesulitan akan ada kemudahan-kemudahan. Akan selalu ada cahaya terang di balik lorong gelap, akan ada solusi untuk problem di dunia ini.

Sering kita dengar semangat, kepercayaan diri, jauh lebih manjur sebagai pengobat bagi orang yang  sakit ketimbang obat-obatan itu sendiri. Ini yang harus terus menerus kita yakinkan ke dalam alam pikiran dan hati kita. Kalau kita yakin dengan akan kondisi baik setelah buruk, itu adalah modal yang kuat.

Kita melihat saat ini di tengah kesulitan atau keterpurukan hampir semua bidang usaha, ada saja bidang lain yang maju. Seperti tidak ada selisih jumlahnya antara orang yang bangkrut dengan orang yang berhasil. Sama seperti, sekian yang mati dan sekian pula yang lahir.

Banyak orang-orang yang semula berdasi, akhirnya sukses karena dia melemparkan gengsi dan egoismenya, lalu membuat bidang usaha yang selama ini mungkin dianggap rendah seperti bisnis cuci mobil, jualan mie bakso, usaha   kerajinan, dan berbagai usaha rumahan lainnya. Banyak anak muda menjadi jutawan karena tidak lagi terpaku di kantor di gedung mewah dan berAC, tetapi kreatif mencoba sesuatu yang baru.

***

Maka, intinya adalah bersyukur, apapun yang kita alami. Memandang semua masalah ada sebagai pijakan untuk melangkah lebih tegar, lebih baik, dan lebih siap untuk menerima risiko. Sambil terus berterima kasih atas semua yang telah diberikan dan kita nikmati.

Lalu menyadari bahwa mungkin dulu kita terlena, menganggap semuanya mudah, dan kini diingatkan betapa hidup sebenarnya dikelilingi berbagai kemungkinan buruk dan harus selalu ihlas apabila itu menimpa kita.

Semoga kita masih diberi waktu…

oOo

Jakarta, 15/01/21

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru