Saturday, April 20, 2024
Home > Berita > Covid-19: Vaksinasi massal di Kota Bekasi diserbu masyarakat

Covid-19: Vaksinasi massal di Kota Bekasi diserbu masyarakat

Kepala Puskesmas Aren Jaya, Dwi Wahyuningsih, saat memberi pengarahan kepada warga yang akan mengikuti vaksinasi Covid-19, di Aren Jaya, Bekasi Timur. (Foto: Edy/mimbar-rakyat.com)

Mimbar-Rakyat.com (Bekasi) – Vaksinasi Covid-19 massal di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang digelar di 280 titik lokasi, Jumat (27/8), ‘diserbu’ masyarakat. Hampir seluruh sentra vaksinasi yang ada kebanjiran peminat, sehingga harus ngantri hingga sore. Bahkan di beberapa lokasi penyelenggara kehabisan stok yang dijatahkan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyediakan sebanyak 62.000 dosis vaksin Pfizer untuk pelajar dan masyarakat umum pada Jumat 27 Agustus 2021. Namun jumlah yang ada tidak memadai. Salah satu lokasi pelaksanaan vaksinasi, di RW 18 Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, misalnya, pihak Puskesmas Aren Jaya terpaksa mengambil kebijakan membatasi pendaftaran peserta.

“Kita prioritaskan dulu untuk warga RW 18, kalau masih ada lebih kesempatan terbuka untuk warga dari RW lain,” kata Kepala Puskesmas Aren Jaya, Dwi Wahyuningsih AMG, SKM, MKes. Semula dijanjikan pendaftaran untuk warga luar RW 18 pada pukul 10.00 WIB, namun karena masih banyak warga setempat yang menganri, kepastian bagi warga dari wilayah lain ditunda higga pukul 13.00 WIB.

Dwi Wahyuningsih meminta warga bersabar, karena kegiatan serupa juga akan digelar oleh Puskesmas Aren Jaya di sejumla RW lainnya. Dia menyarankan warga wilayah lain pulang saja, dan mendaftar di wilayah masing-masing. “Bisa hubungi ketua RW di wilayah masing-masing, kapan ada vaksinasi di tempat mereka,” katanya lagi.

Untuk wilayah Kelurahan Aren Jaya telah 20.600 warga yang divaksinasi, belum termasuk 350 orang yang menjalani vaksinasi pertama di RW 18. Kegiatan vaksinasi massal yang digelar di Halaman Kantor RW 18 tersebut juga dihadiri Camat Bekasi Timur, dan Lurah Aren Jaya.

362.700 dosis

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Rabu (25/8) lalu, kepada wartawan menyatakan, ada 280 titik lokasi vaksinasi di Kota Bekasi dengan menetapkan 5 titik lokasi vaksinasi di setiap kelurahan. “Kami sediakan 280 titik sentra vaksinasi di Kota Bekasi,” ujar Walikota yang akrab disapa dengan nama Pepen itu.

Kota Bekasi, katanya, memiliki 56 kelurahan, satu kelurahan sama dengan 5 titik. “Jadi punya 280 titik, nanti serentak tanggal 27-28 (Agustus),” ujarnya.

Dikatakan pula, Pemkot Bekasi menerima alokasi vaksin Pfizer sebanyak 181.350 dosis dari Kementerian Kesehatan. Vaksin Pfizer adalah merk dagang terbaru asal Amerika Serikat yang digunakan pemerintah Indoesia, setelah Sinovac, Moderna, dan AstraZeneca. Pepen berarap alokasi vaksin itu bisa ditambah dua kali lipat untuk digunakan pada penyuntikan dosis kedua mendatang.  Vaksin Pfizer yang sudah diterima baru 181.350 dosis, jika ditambah untuk suntikan tahap kedua maka jumlahnya menjadi 362.700 dosis.

Jadi keharusan

Beberapa warga Kota Bekasi yang dihubungi mimbar-rakyat.com, Jumat (27/8), meyatakan, dia sebetulnya tidak berminat ikut vaksin, “Tapi bagaimana, pemerintah mejadikan vaksin sebagai keharusan. Mau pergi ke mana-mana harus menujukkan sertifikat vaksin Covid-19,” kata Sutomo, seorang warga Perumnas Setia Mekar, Kota Bekasi.

“Jika tidak punya sertifikat, ya saya gak bisa mudik ke Yogya, baik naik mobil sendiri, kereta api, atau pesawat. Harus menujukkan serifikat vaksin,” ujarnya. Bahkan untuk berbelanja ke pusat perbelanjaan saja juga arus memiliki sertifikat yang sama.

Alasan serupa juga dikemukakan sejumlah warga lainnya. Namun ada juga yang tetap tak berminat. “Ya, saya mau pergi ke mana. Di ruma saja,” jadi gak  butuh,” kata Basir.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru