Friday, April 26, 2024
Home > Berita > Bukan Cuman Mural, Pelukis Roby Sebut Karikatur Pun Bisa Jadi Wadah Kritik Seniman

Bukan Cuman Mural, Pelukis Roby Sebut Karikatur Pun Bisa Jadi Wadah Kritik Seniman

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Seniman karikatur Kabupaten Kuningan, Roby Dwikora Hadikurnia meraih juara kedua, lomba karikatur DPW Demokrat Jawa Barat.

Dalam karyanya Roby mengusung tema “Demokrasi Kekinian” diambil dari kondisi sosial dan ekonomi yang terjadi kemasyarakatan. “Karikatur itu lain dari melukis dan gambar, karena identik menitikberatkan pada gambarnya. itu yang lebih sulit, karena lukisan harus menonjolkan sesuatu yang jadi pesan yang ingin disampaikan,” ujar Roby.

Roby pun memfokuskan karyanya dengan mengekspresikan sebuah seni untuk mengungkapkan hal-hal yang sedang terjadi saat ini.Baginya sebuah seni adalah kebebasan berekspresi. Adapun jika di dalamnya terkandung satu kritikan, sebaiknya pihak yang merasa dikritik tidak lantas menjadikan seni yang mengkritik ini (baik dalam bentuk mural ataupun karikatur dan jenis lainnya) sebagai satu masukan yang membangun untuk perbaikan.

“Bukan malah menjadikan seni yang mengkritik ini sebagai permasalahan kejahatan atau kriminal,” tandasnya.
Pihaknya menyampaikan aspirasi kepada Partai Demokrat yang telah menggelar lomba karikatur ini. Lomba karikatur bertema kondisi demokrasi kekinian ini, imbuhnya, menunjukkan komitmen partai untuk menjaring ekspresi masyarakat.

“Semoga komitmen Partai Demokrat untuk jadi penyambung lidah rakyat ini terus konsisten dan diikuti partai lainnya,” pungkas Roby.

Penyampaian pesan dan kritik pada pihak tertentu ternyata bisa menggunakan banyak media. Selain melalui tulisan, unjuk rasa, foto meme, mural (yang saat ini sedang hits) bahkan hingga lukisan jenis karikatur.

Mural secara garis besar berisi kritik yang digambar/divisualisasikan dalam bentuk lukisan grafiti atau hanya tulisan di media dinding atau media lainnya di tempat umum, namun mural ternyata berbeda dengan lukisan karikatur.

“Perbedaannya sih dalam media tempat mengekspresikannya, kalau pesan yang terkandung di dalamnya hampir sama, ” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Karangtaruna Perisai Muda Desa Susukan ini.

Jika mural diekspresikan pada dinding atau media permanen di tempat-tempat umum sehingga bisa dilihat banyak orang, kalau lukisan karikatur biasanya di media kanvas, kertas ataupun media digital.

“Keduanya sama-sama bisa menjadi media penyampaian pesan ataupun menggambarkan sesuatu terkait kondisi yang sedang terjadi,” ujarnya. (Dien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru