MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Surat Setya Novanto ditujukan kepada Presiden Jokowi, beredar di kalangan wartawan di Senayan, Jakarta. Apakah surat itu asli atau palsu, belum diketahui pasti. Karena hingga Jumat (8/12), wartawan belum bisa mengkonfirmasinya. Isinya begini:
“Saya mohon perhatian Bapak Presiden, sesungguhnya peristiwa yang menimpa diri saya ini, bermuara pada keputusan dukung mendukung Presiden Republik Indonesia untuk Pemilu 2019. Oleh sebab itu, dapat diyakini bahwa ujung dari peristiwa kriminalisasi ini adalah untuk menggagalkan kepemimpinan Bapak sekarang maupun di masa yang akan datang”.
Surat dengan paraf atas nama Setya Novanto tertanggal (Selasa) 5 Desember 2017 ditujukan kepada Presiden Jokowi itu beredar di kalangan wartawan sejak Kamis (7/12).
Satu dari ke-4 kondisi dan keadaan, menurut surat itu, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu mengungkapkan keterkaitan kasus yang dialaminya dengan situasi politik yang memanas terkait pilkada serentak 2018 dan Pemilu Legislatif-Presiden (Pilleg-Pilpres) pada 2019.
Diawali doa dan harapan kesehatan Presiden Jokowi, surat Setya Novanto menegaskan bahwa Partai Golkar mendukung Jokowi menjabat Presiden RI periode 2019-2024 adalah keputusan sah dalam forum resmi. Juga, diklaim bahwa dukungan semua program pemerintah pusat oleh DPR RI merupakan hasil kerjanya.
Namun begitu, katanya, ada segelintir pihak tertentu yang tidak menghendaki cerita sukses tersebut. Setya Novanto, bahkan, mengakui kriminalisasi dirinya merupakan dampak negatif dukungannya kepada kinerja Presiden Jokowi.
“Dikarenakan usaha itulah saya mengalami kriminalisasi seperti sekarang. Kasus ini (e-KTP) terjadi tahun 2010, tetapi diungkap kembali atas rekayasa kelompok tertentu dengan menggunakan KPK,” ujarnya dalam suratnya. (joh)
