Peringatan datang setelah militer Israel memerintahkan puluhan ribu orang di kota Rafah di Gaza selatan untuk mengungsi pada hari Senin.

Mimbar-Rakyat.com (Riyadh) – Arab Saudi memperingatkan Israel yang menargetkan kota Rafah sebagai bagian dari “kampanye berdarah” dan “sistematis” untuk menyerbu seluruh wilayah Jalur Gaza dan menggusur penduduknya”, sejak Senin (6/5).

Peringatan itu muncul setelah militer Israel memerintahkan puluhan ribu orang di kota Rafah di Gaza selatan untuk mulai mengungsi pada Senin pagi, yang menandakan bahwa invasi darat yang telah lama dijanjikan akan segera terjadi. Demikian dikutip dari Arab News.

Kementerian Luar Negeri menegaskan penolakan tegas Kerajaan Saudi terhadap pelanggaran terus-menerus terhadap hukum internasional yang dilakukan pasukan Israel, yang memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut dan membatasi upaya perdamaian internasional.

Kementerian tersebut memperbarui seruan Kerajaan Arab Saudi kepada komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi guna menghentikan genosida Israel yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina.

Sementara Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengatakan pada hari Senin,  perintah Israel  merelokasi warga Palestina dari Rafah tidak manusiawi dan berisiko membuat mereka semakin terancam bahaya dan kesengsaraan. Ia memperingatkan bahwa tindakan seperti itu terkadang dapat dianggap sebagai kejahatan perang.***(edy)