Tuesday, March 19, 2024
Home > Berita > 204 Jemaah Haji Indonesia Harus Disafariwukufkan

204 Jemaah Haji Indonesia Harus Disafariwukufkan

Para peziarah di Gunung Arafat (kiri) dan sebuah drone yang membawa kamera video terbang di atas Gunung Arafat saat para peziarah berada di berdoa.(Foto: File Arab News oleh Mahad Mohamed)

Mimbar-Rakyat.com (Makkah) – Dari 1.000 jemaah yang risiko tinggi (risti) berdasarkan hasil medical check up, 204 orang diantaranya harus disafariwukufkan, karena kondisi kesehatan mereka tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri.

“Jadi kita akan usulkan kepada Kemenag agar 204 ini bisa disafariwukufkan,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana, ke media di Kantor KKHI Makkah, Jumat (1/7).

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah, disebutkan, telah melakukan proses skrining kepada jemaah dan 1.000 diantara  merupakan resiko tinggi.

“Dari 1.000 jemaah yang risti kita lakukan medical check up, ada 204 orang yang harus disafariwukufkan, artinya memang kondisi kesehatan mereka tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri. Jadi kita akan usulkan kepada Kemenag agar 204 ini bisa disafariwukufkan,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana.

Namun menurut Budi, jumlah 204 jemaah yang diusulkan untuk disafariwukufkan tersebut sifatnya masih dinamis, nanti akan bisa ditentukan di hari terakhir H-1 sebelum Arafah.

“Jadi nanti H-1 baru ketahuan berapa jumlah jemaah yang akan kita safariwukufkan, mudah-mudahan tidak bertambah,” kata Budi.

“Jadi kepada jemaah-jemaah yang kondisi kesehatannya secara medis tidak memenuhi syarat untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri, kita akan tetap minta disafariwukufkan demi keselamatan jemaah, jadi jemaah tetap bisa wukuf tapi disafarikan,” ujarnya, sepeti dikutip dari kemenag.go.id.

Dikatakannya, saat ini sudah masuk fase awal critical periode yang puncaknya nanti saat memasuki Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), karenanya, kata dia,  sebelum Arafah ini KKHI harus menyelesaikan seluruh skrining dengan harapan jemaah yang betul-betul sehatlah yang akan wukuf secara mandiri.

“Saat ini penyakit jemaah didominasi hipertensi dan penyait terkait kardiovaskular, mungkin karena jemaah kita tahun ini masih tertib prokes, masih banyak jemaah Indonesia memakai masker sehingga angka penyakit parunya tidak sebesar yang diperkirakan,” tambahnya.

Menurutnya, menjelang Armuzna nanti KKHI terus mengimbau jemaah untuk menghindari kelelahan berlebihan, karenanya, kata dia,  kalau sudah kelelahan yang berlebihan semua komorbid atau penyakit bawaan akan timbul.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru