Friday, April 19, 2024
Home > Berita > Ukraina harapkan bantuan G20 untuk kembalikan anak-anak Ukraina dari Rusia

Ukraina harapkan bantuan G20 untuk kembalikan anak-anak Ukraina dari Rusia

Anak -anak bermain di atas kendaraan militer Rusia yang hancur dan senjata di luar Katedral St Michael. Kyiv menyatakan ribuan anak -anak Ukraina telah dipindahkan secara paksa ke Rusia sejak negara itu diserang pada 24 Februari. (Foto: File: Ahmed Jadallah/Reuters/Al Jazeera)

Mimbar-Rakyat.com (Kyiv) – Ukraina mengharapkan KTT G20 bulan ini membantu untuk mengatasi nasib ribuan anak -anaknya yang dikatakan telah dideportasi ke Rusia. Demikian dikatakan kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskyy.

“Federasi Rusia terus melakukan kejahatannya sehubungan dengan anak -anak Ukraina,” kata kepala staf Presiden Zelenskyy seperti dikutip  Andriy Yermak yang mengatakan pada hari Selasa dia membicarakan masalah itu  pada pertemuan  sekelompok pejabat yang bertanggung jawab atas perlindungan anak. Demikian dilaporkan Al Jazeera.

Utusan Amerika Serikat di PBB mengatakan pada awal September lebih dari 1.800 anak-anak telah dipindahkan ke Rusia dari daerah yang dikendalikan Moskow di Ukraina pada bulan Juli saja. Ukraina ingin deportasi seperti itu diselidiki sebagai kejahatan perang.

Pernyataan dari kantor Zelenskyy mengatakan Biro Informasi Nasional Ukraina menunjukkan 10.500 anak telah dideportasi atau dipindahkan secara paksa. Menteri Ukraina yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan kembali wilayah yang diduduki Rusia yang dicatat pada pertemuan itu menyebutkan hanya 96 anak yang telah dikembalikan.

Bulan lalu, Kyiv mengatakan sedang berupaya membawa kembali 32 anak yang dikatakan telah dipindahkan secara paksa dari orang tua mereka dan diadopsi secara ilegal di Rusia.

Yermak dikutip mengatakan Ukraina dapat mengandalkan bantuan PBB tetapi dia menyatakan kembali kurangnya kepercayaan Ukraina dalam bantuan dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

“Sayangnya, karena posisi yang sangat pasif dari organisasi internasional, khususnya ICRC, hari ini kita tidak dapat menentukan angka pastinya, berapa banyak, dan di mana anak -anak kita,” katanya.

Yermak mengatakan diskusi tentang kembalinya anak -anak harus mulai dari kelompok 20 KTT, yang dilaksanakan di Bali,  Indonesia pada 15 November. Zelenskyy diharapkan menghadiri pertemuan dari jarak jauh, meskipun Ukraina bukan anggota. Dilaporkan minggu ini Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak hadir meskipun Rusia menjadi bagian dari pengelompokan.

“Kami benar -benar perlu menarik perhatian dunia pada apa yang terjadi, karena ini adalah genosida absolut dari Ukraina, anak -anak Ukraina, negara kami,” kata Yermak.

Rusia sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya menawarkan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang ingin melarikan diri dari Ukraina secara sukarela, dengan duta besar Rusia untuk PBB mengatakan tuduhan penculikan adalah “tonggak baru dalam kampanye disinformasi oleh negara -negara barat”.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru