Hiu Kencana
(Nanggala-402)
Mereka semua sudah pergi
menabur duka
menebar nestapa
Nanggala-402
akuarium raksasa
membawa hiu kencana
Mereka menjemput maut
Di kedalaman 838 meter di perairan Bali
Sabtu 25/04 21 pukul 09.04 Wita
semua 53 awaknya gugur.
Selama 72 jam, kapal tua itu hilang
Sebelum dinyatakan tenggelam
Entah kenapa, tak ada yang tahu mengapa
Simpang siur ceritanya
Ah, kekuatan oksigen untuk mereka hanya 72 jam
Setelah itu mereka saling pandang
Paru-paru mereka berhenti
Bertumbangan satu persatu
Semua sedih
Doa saling berkait ke langit
Untuk mereka, 53 orang perkasa
Mereka menjemput maut
Bertumbangan satu per satu
Di kedalaman hampir seribu meter
Meninggalkan sanak keluarga
Mereka orang-orang khusus
Tak terbayangkan
Menghitung mundur 72 jam oksigen
Atau sudah berkeping-keping sebelumnya
Tak ada yang tahu
“Yaaa ayyatuhan nafsul muthma ‘innah.
Irji’iii ilaa Rabbiki raadiyatam mardiyyah
Fadkuli fii ‘ibadi wadkhuli jannah.”
Wahai jiwa yang tenang!.
Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya.
Dan masuklah ke dalam surgaKu.
(Q.S. Al-Fajr, 27 – 30)
Mereka dijemput maut di dalam laut
Menjemput kematian di dasar laut
berpatroli untuk selamanya
Tabah Sampai Akhir
Wira Ananta Rudhiro
mereka syahid
di Ramadan suci ini
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang mati syahid,
Karena tho’un (wabah), sakit perut, tenggelam,
tertimpa reruntuhan, melahirkan,
syahid di jalan Allah.”
(HR. Bukhari, no. 2829 dan Muslim, no. 1914)
Kepergian hiu kencana itu musibah
Pecahnya Nanggala-402 penyebab
Berpisahnya roh dari jasad
Hiu kencana adalah nasihat
Muhasabah kepada semua orang berpikir
Membayangkan Nanggala-402 sebagai alam
Manusia dan semua isinya penumpang
Menghirup oksigen
Yang entah kapan habisnya
Tapi sudah tertulis di sidratul muntaha
Dalam lauh mahfuz
Kapan sangkakala akan bergaung
Menghisap oksigen sedikit demi sedikit
dari waktu ke waktu
sampai orang-orang berpelantingan
seperti anai-anai
ketika langit bersama matahari
merapat ke bumi
gelap selama 40 hari
sudah tak sempat menghitung
oksigen cukup berapa lama lagi
Ya Allah, dada gemuruh
Pandangan ke langit-langit kamar
kami berada di salah satu kabin
Nanggala-402 milikMu
Yang masih menelusuri kedalaman laut
kehidupan ini
tapi tak bersyukur juga
durjana merajalela!
Ampun ya Allah.
oOo
Jakarta, 25042021