Memandang punggung mereka
Di ujung bulan ini
kaki mungil itu berjuntai
di gendongan
bila terang ia pasti jalan tertatih mengikuti
Tapi ia tak pergi
Terpateri dalam hati
Aku memandangi punggung mereka
Di ujung bulan ini
Bebatuan jingga itu
Menanti sapuan tangannya
Serta jentikan jemari
Dan tiupan perlahan
Dengan kaki berlonjor dan berjuntai
Busana berkibar perlahan
Dihembus angin menembus ilalang
Yang datang dari arah belakang
Entah kapan lagi terbentang
Aku memandangi punggung mereka
Di ujung bulan ketika tamu agung akan pergi
Yang berjanji akan datang lagi tahun depan
Sudah keberapa kali belajar dari sepi
Termangu di terik siang ini
Dedaunan pohon dan ilalang melambai bersahutan
Setelah semalaman suara hanya terngiang
Tiada lagi gerakan membangunkan
Mereka berenang dalam kolam bening
airnya menetes satu-satu
Aku memandangi punggung mereka
Yang melangkah pergi
Tapi pasti kembali
Seperti beberapa kali terjadi
Karena mereka terpateri dalam hati.
oOo
(arloebis.com – Ciampea, 23052020)