Saturday, April 20, 2024
Home > Featured > Yang Dipanggil Corona,  Puisi Hendry Ch Bangun

Yang Dipanggil Corona,  Puisi Hendry Ch Bangun

Ilustrasi - Yang dipanggil korona. (bbc)

Kemarin pergi dua

Hari ini meninggal delapan

Kemudian tujuh belas

Lalu tak terhingga

 

Bunga-bunga jatuh daun-daun gugur

Bergulir waktu mereka dipanggil satu persatu

Mendapati sepi ke arah yang tak kembali

Ke tempat kelak kita jua pergi

 

Tak tahu kapan tapi begitu dekat

Sedekat tarikan nafas dan aliran darah

Maut hadir seperti pedagang keliling

Di depan rumah jajakan jualan silih berganti

 

Adik dan kakak, ibu ataukah ayah

Tetangga dan kenalan, kolega atau teman lama

Kemarin masih bertegur sapa bercanda gembira

Lalu pergi selamanya dikubur tak bisa lihat wajahnya

 

Hanya mengenang senyum tawanya

Hanya merasakan sunyi ditinggalkannya

Dibayangi gambar ventilator, selang infus, menyesakkan nafas

Tubuh dibungkus plastik dan peti putih dikubur petugas

 

 

Kematian mestinya sama saja

Tetapi rasa kalah menjadikannya derita

Tak berdaya menjadi trauma ke ujung masa

 

Betapa debu kita

Bahkan tak senoktah

Dalam misteri jalinan takdirNya

***

Ciputat 06 Agustus 2021

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru