Ada yang lebih berarti dari airmata
Yakni ketika duka tumpah menjadi nikmat
Meluruhkan dosa-dosa dan kemungkaran
Yang begitu lama mengendap di pembuluh darah
Ada yang lebih cinta dari derai gerimis
Sewaktu senyum menjelma di bibir manis
Melihat malaikat menumpahkan bunga-bunga kecil
Beraneka warna menebarkan wangi-wangi
Ada yang lebih ikhlas dari tarikan nafas
Ketika tanpa suara kau usapkan tangan basah
Pada wajah yang dalam lelah berdesah Alhamdulillah
Mensyukuri semua tanpa memilah-milah
Kuulurkan terima kasihku bulan Juni
Untuk rintik-rintik yang menjelmakan cinta
Yang mengingatkan rahmat karunia tanpa jeda
Yang kerap entah mengapa tersingkir terpungkiri
Rintik Bulan Juni 2
Kurebahkan rangkai bunga
Pada jiwamu yang kini dimana
Sebagai salam berpisah
Menunggu pertemuan kapan
Bersamanya kutitipkan kenangan
Penanda waktu-waktu yang tertanam
Jejak kaki dan ingatan
Yag kuduga bakal sulit padam
Itulah kita
Kini di titik berbeda
Dalam jarak tak terhingga
Cuma dipersatukan tanda mata.
***
Ciputat 13 Juni 2022
( Judul puisi ini terinspirasi dari puisi Sapardi Djoko Damono, “Hujan Bulan Juni”. Sambil menonton pemberitaan jenazah Eril)