Friday, April 19, 2024
Home > Berita > Rapat Revitalisasi Pasar Limbangan Garut Berakhir Buntu

Rapat Revitalisasi Pasar Limbangan Garut Berakhir Buntu

Direktris PT Elva Primandiri, Elva Waniza, dalam rapat masalah pasar di Garut. (yat)

MIMBAR-RAKYAT.com (Garut) – Permasalahan Pasar Limbangan Garut masih belum usai, padahal bangunan pasar sudah hampir tuntas, tapi pedagang dan masyarakat masih terus melakukan protes terhadap pengembang PT. Elva Primandiri.

Pertemuan antara para pedagang, masyarakat dan pengembang serta Muspida pada Jumat, masih menemui jalan buntu alias “dead lock”.

Warga dan pedagang menuduh pengembang menghadirkan pedagang yang tidak berkepentingan sehingga ahirnya dari pihak pedagang dan masyarakat menghentikan dialog tersebut dan keluar dari
dalam ruangan Setda.

Rapat yang dipimpin Bupati Garut Rudy Gunawan awalnya berjalan lancar, namun ketika Direktris PT Elva Primandiri, Elva Waniza, memaparkan rencana pembangunan, pedagang dan warga menghujaninya
dengan interupsi.

Warga dan pedagang tidak mempercayai janji yang disampaikan Elva dan mereka akan mengizinkan pembangunan dilanjutkan manakala seluruh tuntutan mereka dipenuhi tanpa dampak negatif dan hanya menghadirkan pihak-pihak yang berkepentingan.

Ketua P3L Basar Mulyana melakukan “walk out” lantaran ada pedagang yang dinilai tidak berkepentingan turut dalam rapat. “Ini seolah mengadu domba warga pedagang. Kenapa ada pedagang di luar P3L ikut hadir,” katanya sambil meninggalkan ruangan rapat Sekretariat Daerah Garut, Jumat.

Basar menyatakan, PT Elva Primandiri tidak berhak membangun pasar modern itu karena terdapat sejumlah kejanggalan dan Basar menuduh pihak pengembang tidak mampu menyelesaikan pembangunan tepat waktu.

Bupati mengaku memahami kekhawatiran masyarakat dan pedagang terkait dengan dampak revitalisasi Pasar Limbangan, yaitu lalu lintas, pencemaran limbah pasar, keamanan, dan dampak pasca operasi dalam bentuk keamanan sekitar pasar dan Rudy berjanji menyelesaikan masalah tersebut dalam sepuluh hari ke depan.

“Pemkab akan turun tangan dan dalam sepuluh hari akan diputuskan. Jika pengembang terbukti wanprestasi, saya tak akan berikan izin,” ucapnya.

Direktris PT Elva Primandiri, Elva Waniza, menyayangkan sikap warga yang melakukan aksi “walk out” sehingga rapat kembali buntu. “Pertemuan kali ini deadlock, deadlock, dan deadlock lagi. Kami siap memenuhi permintaan warga, tapi selaku pengembang kami tak ingin dirugikan juga,” tuturnya.

Jika keadaannya demikian terus, ungkap Elva, sebagai investor dia akan meminta pemerintah pusat turun tangan. “Saya akan datangi pemerintah pusat. Bukan kami tak menganggap Bupati tak mampu, tapi tak ingin nasib pedagang terkatung-katung,” katanya.

Ia juga menyayangkan sikap pedagang P3L yang tidak mau duduk bersama dengan pedagang lain di luar P3L. “Keputusan walk out itu tidak sejalan dengan Pancasila tentang kebersamaan. Saya ingin semua
bersatu,” katanya. Elva pun menuding balik pihak P3L melakukan pembohongan publik. (Yat. R/KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru