Mimbar-Rakyat.com (Tanta) – Ledakan mematikan menguncang dua gereja Koptik di Mesir, yakni di kota Tanta dan Alexandria. Serangan yang diklaim oleh ISIL itu menewaskan 32 orang dan puluhan lainnya cidera.
Di gereja Mar Girgis Tanta sedikitnya 21 orang tewas dan di Alexandria 11 jemaat juga tewas. Untuk kedua serangan itu diakui pihak Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) merekalah yang melakukan. Kelompok bersenjata itu, melalui situsnya menyebutkan serangan Minggu (9/4) itu adalah perbuatan mereka.
Serangan pertama terjadi di gereja Koptik dari Mar Girgis, yang juga dikenal sebagai St George, ketika berlangsung acara Palm Minggu, pesta Kristen untuk memperingati masuknya Yesus Kristus ke Yerusalem. Terdapat 69 lainnya cidera.
Menurut pihak Kementerian Kesehatan Mesir, beberapa jam setelah pengeboman di Tanta, ledakan lain menghantam gereja Saint Mark di Alexandria, dan menewaskan sedikitnya 11 orang. Sejumlah media setempat melaporkan serangan itu merupakan bom bunuh diri.
Mahjoob Zweiri, associate professor di Universitas Qatar, kepada Al Jazeera menyebutkan bahwa pengeboman Tanta merupakan kelanjutan sejumlah pengeboman di masa lalu. “Saya yakin ketika ada acara keagamaan seperti di negara ini, pemerintah harus mengambil langkah-langkah keamanan karena selalu ada kemungkinan serangan,” katanya.
Timothy Kaldas, dari Tahrir Institut Kebijakan Timur Tengah, mengatakan, serangan itu dirancang untuk menciptakan perselisihan agama.
Desember tahun lalu sebuah bom di katedral Koptik terbesar Kairo menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 49. Banyak di antara korban adalah wanita dan anak-anak.***(janet)