Tuesday, March 19, 2024
Home > Internasional > Usulan Mengegerkan Memindahkan Makam Rasulullah Dari Masjid Nabawi

Usulan Mengegerkan Memindahkan Makam Rasulullah Dari Masjid Nabawi

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) Sebuah dokumen yang menggegerkan bocor ke sejumlah penasihat Masjid al – Nabawi di Madinah  yang isinya  mengenai usulan pemindahan makam Nabi Muhammad.

 Laporan di harian The Independent berjudul “Saudi Menghadapi Risiko Perpecahan Baru dengan Usulan Memindahkan Makam Nabi Muhammad” itu mengutip usulan dalam dokumen oleh seorang akademikus yang beredar di antara para pengawas Masjid Nabawi.

Dalam proposal setebal 61 halaman yang dikatakan bersumber dari kalangan akademikus Saudi tersebut dijelaskan bahwa makam, termasuk kerangka jenazah Nabi Muhammad, yang kini berada di Kubah Hijau Masjid Nabawi di Madinah akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi, yang letaknya tak jauh dari Masjid Nabawi

Makam rasulullah adalah situs bersejarah kedua setelah Masjid al – Haram.Makam Nabi Muhammad merupakan tempat suci bagi umat Islam. Setiap hari, banyak jemaah yang berziaraha di sana. Saat musim haji tiba, peziarah akan membeludak mengunjungi makam Nabi Muhammad yang berjejeran dengan makam Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khathab.

Rencana pemindahan makam ini menuai sejumlah kritik. Kepada The Independent, Senin, 1 September 2014, Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam Saudi Dr Irfan al-Alawi mengatakan upaya apa pun untuk melakukan perubahan terhadap makam akan memicu kerusuhan. Langkah itu juga berisiko memicu ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah yang kini telah terjadi di Suriah dan Irak.

Suni  Dan Syiah

Usulan pemindahan makam Nabi Muhammad yang diajukan seorang akademikus Arab Saudi yang belum diketahui namanya membuat dunia terhenyak. Pasalnya, Nabi Muhammad memiliki peranan penting, baik bagi kelompok Syiah ataupun Sunni.

Setiap hari jutaan umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, berziarah  di sana. Pemindahan makam Nabi Muhammad dari Masjid Nabawi menuju pemakaman al-Baqi bisa memicu ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah seperti yang kini telah terjadi di Suriah dan Irak.

Menurut Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam Saudi, Dr Irfan al-Alawi, kaum Wahabi yang merupakan cabang dari Sunni menganggap penyembahan dan penyucian »benda”, termasuk makam, sebagai praktek syirik.

Ia menduga pemindahan makam dimaksudkan untuk mencegah perbuatan syirik atau penyembahan berhala. »Memang, jemaah yang mengunjungi Kubah Hijau, tempat makam Nabi Muhammad berada, akan menoleh ke pemakaman dan berdoa,” tutur al-Alawi kepada The Independent, Senin, 1 September 2014.

ISIS

Dengan alasan serupa namun dengan  cara lebih ekstrim, kelompok ISIS  melakukan  pada makam Nabi Yusuf di Kota Mosul, Irak, pada akhir Juli lalu. Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menguasai wilayah tersebut menganggap menziarahi makam termasuk penyembahan berhala. Oleh karena itu, mereka kemudian menghancurkannya.

Bahkan, ISIS bersumpah akan menghancurkan Kabah jika mereka berhasil menguasai Arab Saudi dan mencapai Mekah. Mereka menyatakan Kabah menyebabkan seseorang “menyembah batu selain Allah”.

Menanggapi kerasnya paham dan tindakan ISIS itu, pemerintah Arab Saudi telah menyerukan bahwa kelompok itu merupakan musuh nomor satu umat Islam.Apakah proposal itu bersumber dari agen ISIS?  (Ais)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru