Tuesday, March 19, 2024
Home > Berita > Bupati Kuningan: 46 santri Husnul Khotimah positip Covid 19 bukan hal kecil

Bupati Kuningan: 46 santri Husnul Khotimah positip Covid 19 bukan hal kecil

Keterangan foto - Bupati Kuningan H Acep Purnama. (dien)

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Bupati Kuningan H Acep Purnama mengatakan, adanya klaster baru Covid 19 di pondok pesantren Husnul Khotimah, bukanlah hal kecil dan ia sempat terkejut mendengarnya.

“Adanya 46 santri yang terkonfirmasi positif bukanlah hal yang kecil.  Sebanyak 46 kasus positif, itu banyak, dan sebaiknya para santri yang terpapar segera diisolasi di tempat yang sesuai dengan SOP protokoler Covid-19,” katanya saat ditemui usai rakor di pendopo Kuningan, Jumat.

Pihaknya pun menyediakan tempat bagi para santri yang terkonfirmasi positif, “Silahkan Kami menyediakan rumah sakit untuk santri – santri yang terpapar Corona, yaitu diinstalasi penanganan Covid-19 RSUD 45,” tuturnya.

Acep pun menghimbau, agar proses KBM tatap muka ditunda terlebih dahulu, termasuk untuk santri yang sehat. “Ya untuk yang sehat bisa dipulangkan terlebih dahulu agar lebih aman, bisa dengan dijemput orang tua santri,” katanya.

Bupati menambahkan, penghentian KBM tatap muka juga akan diberlakukan pada ponpes lainnya.

“Mulai hari ini, Jumat Satgas Penanganan Covid-19, akan melakukan deteksi dan tracing terhadap kontak santri dengan lingkungan luar pesantren. Seperti aktifitas santri jajan di warung, catering, dan laundry.” terangnya.

Saat ditanya apakah Kuningan akan kembali menuju ke Zona Merah, Bupati pun belum bisa memprediksi hal tersebut.

“Yang jelas setiap ada peningkatan kasus positif, kita tidak menutup-nutupi dan langsung dilaporkan ke Pak Gubernur. Juga kepada pihak GTPP Provinsi dan pusat, ” katanya.

Sementara itu KBM tatap muka di ponpes HK Jalaksana, berdasarkan pantauan saat ini dihentikan sementara.

Namun untuk Ponpes Husnul Khotimah 2, Kecamatan Pancalang aktivitas KBM tatap muka tetap dilakukan seperti biasanya, dengan jumlah santrj lebih dari 700 orang, juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Mudir Ma’had Husnul Khotimah 2 Pancalang, KH Amam Badruttamam, yang tetap memperketat pelaksanaan protokol kesehatan.

“Kita masih mengikuti arahan pihak yayasan, saat ini belum memulangkan santri. Namun, kita saat ini lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di sini, ” jelasnya.

Perketat protokoler kesehatan salah satunya dengan membatasi aktivitas warga pesantren agar meminimalisasi penyebaran virus. “Termasuk dengan menutup kunjungan dari luar, termasuk para wali santri yang datang, tidak diperkenankan,” jelasnya.  (dien/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru