Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Jembatan penghubung Desa Ciherang Kecamatan Kadugede dan Desa Jambar Kecamatan Nusaherang, yang dinamai jembatan DI, ambruk saat arus sungai meluap akibat hujan deras, Minggu.

Kepala Desa Nusaherang, Masdja, mengatakan, jembatan DI merupakan penghubung Desa Ciherang Kecamatan Kadugede dan Desa Jambar Kecamatan Nusaherang, yang berdiri sejak 1999.

“Akibat adanya degradasi air sungai jadi kemungkinan sudah tidak kuat menahan beban. Selain itu usia jembatan yang sudah tua juga jadi salah satu penyebabnya,” terangnya.

Untuk menuju Kecamatan Kuningan dan melanjutkan aktivitas, warga sekitar kini harus menempuh jarak sejauh lima kilometer.  Imbas jembatan ambruk, tidak hanya berdampak dengan aktivitas keseharian warga, area sawah sekitar pun ikut terdampak.

“Ini sudah mengancam area sawah juga. Jadi saya mohon pihak terkait untuk segera memberesi hal ini sehingga area yang ambruk tidak meluas,” katanya.

Ketua Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, mengatakan, volume badan jembatan yang amblas adalah tinggi enam meter, panjang lima meter dan lebar enam meter.

Posisi jembatan sendiri berada di Dusun Manis Desa Ciherang, Kecamatan Kadugede.

“Akibatnya warga dari Desa Ciherang dan Desa Jambar harus memutar ke arah Desa Karangsari dan Desa Cikadu. Yang tadinya bisa dijangkau dalam jarak satu kilometer, menjadi lima kilometer,” kata Indra.

Selaim hujan deras, ia mengungkapkan, jembatan amblas tersebut diakibatkan oleh pengikisan tanah (longsoran tanah) dari derasnya air saluran irigasi.

“Air saluran irigasi yang deras mengikis peyangga jembatan, mengakibatkan jembatan ambruk, untuk pengananan darurat.  Kami langsung memasang rambu-rambu untuk mengamankan di sekitar amblasnya jembatan,” katanya.  (dien / arl)