MIMBAR-RAKYAT.com (Melbourne) – Acara buka puasa bersama selalu mengingatkan akan kampung halaman, apalagi bila berada di luar negeri, dan ini dirasakan sebagian komunitas Aceh di Melbourne yang berbuka Sabtu malam di rumah salah seorang anggota komunitas itu.
Sekitar seratusan warga Aceh berkumpul di kediaman Muhsin Razali di kawasan Beddoe Avenue, Clayton, berbuka puasa bersama sembari bersilaturahim, ada yang bercanda, ada yang berbicara serius, sementara anak-anak bersenda gurau dan bermain sembari berlarian.
Ketika waktu berbuka tiba, berbagai takjil pembatal puasa dihidangkan dan setelah itu dilanjutkan dengan shalat Magrib berjamaah di Masjid Beddoe yang dikelola para mahasiswa Universitas Monash, yang letaknya tidak jauh dari kediaman Muhsin dan istrinya Lidya Satri, mahasiswi di Universitas Monash.

Masjid Beddoe juga merupakan tempat anak-anak dari Indonesia belajar mengaji setiap Sabtu pagi hingga siang dan para pengajarnya juga merupakan mahasiswa di universitas kondang di ibukota negara bagian Victoria itu.
Usai shalat Magrib berjamaah, acara makan “berat” pun berlangsung, dengan cita rasa khas makanan Aceh yang cukup lezat, dihidangkan tuan rumah dan ibu-ibu.

“Kita setiap tahun pada Ramadan mengadakan acara buka bersama. Ini juga merupakan ajang silaturahmi, karena dengan momentum buka puasa bersama kita dapat berkumpul dan bersilaturahim,” kata Muhsin, asal Meulaboh, 245 km tenggara Kota Banda Aceh.
Muhsin menikah dengan Lidya juga dari Meulaboh, kota kelahiran pahlawan nasional Teuku Umar Johan.
Hal senada dikatakan Wildan Sani Rasyid, mahasiswa yang juga menimba ilmu di Universitas Monash, bahwa acara buka puasa bersama sebagian komunitas Aceh itu dianggap penting agar sesama mereka dapat bersilaturahim.

“Alhamdulillah banyak yang dapat hadir dan kita dapat saling bertemu,” tutur Wildan, yang setelah usai acara berbuka puasa di kediaman Muchsin, berangkat ke Masjid Westall untuk menjadi imam Shalat Isya dan Tarawih.

“Acara buka puasa seperti ini diadakan setiap Ramadan, kendati pada kesempatan lain pun kita kerap juga berkumpul,” tambah Wildan, yang juga ketua Monash Indonesian Islamic Society (MIIS), organisasi dengan kegiatan keagamaan, seni-budaya dan olahraga.

Baca juga:
Mengunjungi pengajian anak-anak di Mesjid Beddoe Melbourne
Buka puasa di Masjid Westall serasa di kampung sendiri
Komunitas Muslim sambut Ramadan 2019 di KJRI Melbourne
Para tamu yang datang ke kediaman Muchsin, umumnya adalah mahasiswa dan pekerja dan tidak semua berasal dari wilayah Aceh, namun ada juga dari suku lain, karena mereka ada yang menikah dengan orang-orang di luar komunitas itu. (Catatan AR. Loebis)