Tuesday, April 16, 2024
Home > Berita > TKI Profesional Bentuk Ormas IQH di Qatar

TKI Profesional Bentuk Ormas IQH di Qatar

Qatar yang megah.

MIMBAR-RAKYAT.comm (Doha) –  Tenaga Kerja Indonesia (TKI) profesional bidang jasa dan pelayanan seperti hotel, spa, jasa, restaurant, maskapai penerbangan dan lainnya membentuk organisasi masyarakat dengan nama Indonesia-Qatar Hospitality (IQH) pada 1 Agustus 2016.

Acara peresmian di hotel Doubletree Hilton yang dihadiri sekitar 300 TKI dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pemotongan nasi tumpeng oleh Duta Besar RI untuk Qatar, Muhamad Basri Sidehabi untuk diserahkan kepada Ketua terpilih IQH, Reno Saputra.

Dalam sambutannya, Reno mengharapkan IQH dapat menjadi wadah bagi TKI profesional di bidang jasa dan pelayanan untuk bersatu dan bekerjasama guna meningkatkan peluang tenaga kerja serta meraih posisi jabatan yang lebih baik pada perusahaannya.

“Perlunya upaya yang sinergi dengan KBRI agar dapat memaksimalkan peluang tenaga kerja di Qatar.” Ujar Reno yang bekerja pada jasa ekspedisi Aramex.

Wakil Ketua IQH, Santi Julia yang bekerja sebagai event organizer Fischer Appelt mengharapkan IQH menjadi wadah bagi TKI untuk silaturahmi dan sekaligus berbagai informasi terkait tenaga kerja serta tempat untuk menghilangkan kejenuhan dalam bekerja.

Pembentukan IQH tersebut menjadi ormas Indonesia ke-51 di Qatar yang bernaung pada Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) yang membawahi 43 ribu WNI yang dipimpin Edwin Kurniawan.

Acara yang difasilitasi KBRI Doha berlangsung hangat, bersahabat dan meriah. Dubes Sidehabi mengapresiasi pembentukan organisasi karena diharapkan dapat mendukung misi KBRI Doha untuk meningkatkan peluang tenaga kerja terampil dan semi trampil serta sekalgus mendukung kebijakan moratorium pengiriman TKI informal ke Timur Tengah yang diberlakukan sejak Mei 2015.

Mantan anggota DPR tersebut mengharapkan IQH mendukung misi diplomasi ekonomi guna memperbanyak TKI di Qatar khususnya dalam rangka Peringatan ke-40 hubungan diplomatik RI-Qatar sejak tahun 1976.

Menurut  Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha, Anwar Lukman Hakim yang mewakili Fungsi Ketenagakerjaan yang masih dirawat dirumah sakit, memaparkan mengenai informasi peluang dan mekanisme rekrutmen tenaga kerja di Qatar.

Dalam sambutannya, Dubes Basri menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Hanif Dakhiri dengan Menteri Tenaga Kerja, Sosial dan Admintrasi Qatar, Dr. Issa bin Saad al-Jafali al-Nuaimi pada 25 Mei 2016 yang memberi tambahan kuota 24 ribu TKI. Selain itu, Qatar juga akan melakukan investasi pengembangan bidang vokasi dan ketrampilan guna mempersiapkan ketrampilan TKI di Qatar.

Diutarakannya keberadaan KBRI adalah untuk memberikan pelayanan dan perlindungan bagi WNI di Qatar. Mantan Irjen TNI tersebut menambahkan informasi berdasarkan International Organisation of Migration (IOM) jumlah TKI di Qatar sekitar 43 ribu, seperempat di antaranya adalah tenaga kerja trampil dan sisanya sekitar 30 ribu tenaga kerja infomal.

Disampaikan pula bahwa KBRI dan Wisma Duta adalah rumah Bangsa Indonesia tempat berlindung bagi para WNI. “TKI adalah duta bangsa di luar negeri sehingga perlu kiranya mematuhi hukum dan menjaga rasa persatuan, kekompakan dan saling membantu sesama TKI agar dapat meningkatkan citra Indonesia di Qatar” paparnya.

Menurut Mantan Pilot F-16 pertama Indonesia ini, TKI umumnya dipuji karena memiliki kinerja yang baik, sabar dan bersahabat. Disampaikan pula kelemahan TKI terkait dengan mentalitas yang kerap merasa homesick dan lemah berbahasa Inggeris.

Terkait dengan remitan, mantan Anggota DPR ini memaparkan jumlah remitan dari buruh migran di Qatar yang tercatat melalui perbankan mencapai USD 10,4 Milyar pada 2015.

Negara-negara dari Asia Selatan sebagai penerima terbesar 70%. Buruh migran India yang berjumlah sekitar 600 ribu menerima remitan  USD  3,99 Milyar,  Nepal  (USD 2,02 Milyar), Mesir (USD 1,05 Milyar), Bangladesh (USD 525 juta), Sri Lanka (USD 511 Juta) dan Pakistan (USD 427 juta). Sedangkan remitan buruh migran Indonesia tercatat sekitar USD 110 juta.

Menurut Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, Qatar saat ini membutuhkan banyak tenaga kerja asing untuk pembangunan dan operator berbagai proyek berskala besar dan persiapan sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022.

Diperkirakan sekitar USD 200 Milyar dikucurkan untuk pembangunan stadion, hotel, pusat perdagangan, infrastrukur jalan, sarana kereta api dan reklamasi untuk pembangunan kota-kota baru guna menunjang kegiatan akbar empat tahunan tersebut.  (SP/KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru