Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Sejarah dan pengalaman berharga dalam buku Siwo Jaya

Sejarah dan pengalaman berharga dalam buku Siwo Jaya

Buku tentang Siwo Jaya diterbitkan dalam memeriahkan HPN 2023 di Medan, Sumatera Utara. ( him)

Mimbar-Rakyat.com (Medan) – “Siwo PWI Jaya, Kejayaan Dalam Kebersamaan. Dari Tangga Gedung KONI Tersebar Ke Penjuru Dunia”, merupakan salah satu buku yang diterbitkan untuk memeriahkan HPN 2023 Sumut, berisi sejarah dan sepak-terjang para wartawan olahraga selama berkiprah di lapangan.

“Buku itu berisi sejarah terbentuknya perkumpulan wartawan olahraga serta  pengalaman meliput di lapangan, baik cerita serius mau pun yang lucu namun berharga,” kata editor Djunaedi Tjunti Agus, Sabtu.

Buku ini memuat 48 tulisan, termasuk 14 cerita singkat berisi pengalaman serius dan lucu, yang ditulis 27 anggota Siwo Jaya.Siwo Jaya.

Ketua tim buku HPN 2023, Ismet Rauf,  sebelumnya menjelaskan, buku yang dicetak selain buku Siwo Jaya itu, adalah Anugerah Jurnalistik Adinegoro, Pengelolaan Program Uji Kompetensi (UKW) PWI Meningkatkan Standar Kompetensi Wartawan Indonesia karya Dr. H. Firdaus Komar, S.Pd, M.Si.

Kemudian buku Usmar Ismail – Dari Wartawan ke Pahlawan Nasional oleh Wina Armada Sukardi, Peranan Pers Dalam Meningkatkan Pariwisata di Sumatera Utara oleh Idris Pasaribu, Poek – Refleksi Pemikiran Tentang Interaksi Sosial, Jurnalisme dan Politik – Catatan Syamsuddin Haesy.

Djunaedi menambahkan, Siwo PWI Jaya lahir sekaligus membentuk pengurus untuk pertama kalinya pada 20 Juli 1966, sekitar tiga bulan menjelang penyelenggaraan Ganefo (Games of the New Emerging Forces), atau pesta  olahraga negara-negara berkembang yang diprakarsai Presiden Soekarno.

Ketika itu, rapat terbentuknya Siwo PWI Jaya diadakan di tangga Gedung KONI Pusat Senayan, sekarang berubah menjadi Pusat Perbelanjaan FX Jl. Sudirman, Pintu I Gelora Senayan, Jakarta.

“Sejak berdirinya Siwo, organisasi profesi tersebut termasuk dalam organisasi KONI Pusat bersama induk-induk cabang olahraga, karena ketika itu belum ada Siwo Pusat,” kata Djunaedi.

Siwo Jaya sejak kelahirannya selalu berjalan beriringan dengan organisasi olahraga yang ada. Wartawan olahraga tidak hanya sekadar meliput kegiatan, tetapi tutut berperan merangsang lahirnya bibit-bibit atlet dan mendorong terciptanya prestasi.

Di antara kegiatan fenomenal Siwo PWI Jaya adalah menyelenggarakan Turnamen Tinju Amatir Sarung Tinju Emas (STE) yang berlangsung rutin setiap tahun di era PB Pertina pimpinan Saleh Basarah, serta invitasi balap sepeda khusus track yang digelar 9 tahun berturut-turut (1988-1996).

Urutan ketua Siwo Jaya, jelas Djun, yang pertama adalah Sondang Meliala (1966-1970), disusul Lukman Setiawan (1970-1972) 3. Sumohadi Marsis (1972-1974), Kasim Aruan (1974-1975), Ardy Syarif (1975-1980), Sam  Lantang (1980-1991), Atal S Depari (1991-1999), Ian Situmorang (1999-2001), Gungde Ariwangsa (2001-2004), Kesit B Handoyo (2004-2012), Hari Bukhari (2012-2019) dan Agus Susanto (2019-2024).

Dunaedi menambahkan, para anggota Siwo PWI Jaya selain ada yang masih aktif di dunia pers, ada yang bermukim di luar negeri, ada yang jadi pengusaha dan ada yang jadi duta besar.

“Usai HPN teman-teman ingin kumpul bersama sekaligus meluncurkan buku sejarah Siwo itu,” kata Djunaedi. (him)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru