Saturday, July 27, 2024
Home > Berita > Perjalanan dimulai: Satu Juta Muslim Memulai Ritual Haji 2022, di Saat Matahari Menyengat

Perjalanan dimulai: Satu Juta Muslim Memulai Ritual Haji 2022, di Saat Matahari Menyengat

Peziarah Muslim beribadah di sekitar Ka'bah di Masjidil Haram pada hari Selasa (5/7) pada musim haji tahun ini. (Foto: AFP/Arab News)

Mimbar-Rakyat.com (Makkah) – Satu juta peziarah memulai perjalanan spiritual seumur hidup, saat ritual pertama haji tahunan dimulai. Ratusan ribu jamaah mengelilingi situs paling suci Islam, Ka’bah di Masjidil Haram di Makkah. Banyak yang memegang payung untuk menghalangi sinar matahari yang menyengat saat suhu naik ke 42C.

Pada hari Kamis (7/7) ini, para peziarah pindah ke kota tenda yang luas di Mina, sekitar 5 kilometer dari Masjidil Haram, menjelang ritual utama di Arafah, di mana Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya.

Pihak berwenang Saudi telah melakukan operasi besar-besaran untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah haji. Kementerian Kesehatan Saudi telah menyiapkan 23 rumah sakit dan 147 pusat kesehatan di Makkah dan Madinah, kota paling suci kedua dalam Islam, untuk menampung para peziarah. Demikian dilaporkan Arab News yan dikutip mimbar-rakyat.com.

Empat rumah sakit dan 26 puskesmas juga siap merawat jemaah haji di Mina. Ada lebih dari 1.000 tempat tidur untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif dan lebih dari 200 khusus untuk pasien heatstroke, dan lebih dari 25.000 tenaga kesehatan siap untuk menanggapi kasus yang muncul.

“Semuanya berjalan baik sejauh ini. Saya telah sering berpindah-pindah dan melihat aturan dihormati,” kata Faten Abdel Moneim, 65, ibu empat anak dari Mesir.

Naima Mohsen, 42, juga dari Mesir, mengatakan: “Berada di sini adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Saya tidak sabar untuk sisanya. Satu-satunya masalah saya adalah cuaca. Ini terlalu panas.”

Satu juta Muslim yang divaksinasi penuh, termasuk 850.000 dari luar negeri, diizinkan pada haji tahun ini, setelah dua tahun jumlahnya sangat dibatasi karena pembatasan pandemi virus corona.

Pada tahun 2019 sekitar 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia mengambil bagian dalam haji, tetapi setelah itu pandemi memaksa perampingan. Hanya 60.000 penduduk Kerajaan yang divaksinasi penuh yang ambil bagian pada tahun 2021, naik dari beberapa ribu pada tahun 2020.

Keputusan Allah

Pemulihan haji menimbulkan emosi pahit bagi jemaah haji Sutrisno dan Sri Wahyuningsih, dua guru asal Indonesia. Orang tua Sri seharusnya ambil bagian pada tahun 2020, tetapi rencana mereka menjadi korban pandemi.

Ayah Sri sekarang tidak akan pernah melakukan perjalanan setelah dia meninggal karena stroke pada bulan Maret, dan ibunya tidak dapat ikut serta karena dia melebihi batas usia tahun ini 65 tahun.

Meski demikian, Sutrisno, 54, dan Sri, 51, senang menunaikan ibadah haji menggantikan orang tua Sri. “Ini beban moral yang sangat besar bagi saya,” kata Sri. “Tetapi ibu saya telah memberikan berkahnya kepada saya dan saya harus berpikir bahwa ini adalah perjalanan yang harus saya lalui, semuanya adalah keputusan Allah, dan saya harus pergi haji.”***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru