Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Konsisten Terhadap Lingkungan Kampung Cisalak Cipedes Dilirik Bank Kuningan

Konsisten Terhadap Lingkungan Kampung Cisalak Cipedes Dilirik Bank Kuningan

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Berawal dari kepeduliannya terhadap lingkungan, Warga Kampung Cisalak Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru Kabupaten kuningan, Aja telah memperoleh jutaan rupiah dari mengolah sampah. Bahkan dirinya telah berhasil membantu perekonomian sekitar dengan bank sampah.

“Karang hirup ninggalkeun pasti. Tapak lengkah nyatana bukti.Diais kurasana asih, ditungtun kurasana deudeuh. Panggih nyata mandala hirup, jati diri ngangkat nagari,” ujar Aja pria yang akrab disapa Mang Aja ini saat ditanya ketertarikannya untuk mengolah sampah.

Dalam pantun atau guguritan yang dikeluarkan Mang Aja ini, memiliki arti ketegaran hidup suatu kepastian, langkah pasti membekas itu didasari dengan rasa kasih sayang sehingga menemukan arti hidup sejati, jatidiri untuk negara.

Tersirat dalam syair itu telah mendorong dirinya “ancrub” lebih dalam terhadap lingkungan yang ada di kampung tersebut dan jadi inspirasi bagi dirinya sekaligus masyarakat setempat dalam mengelola lingkungan.

Bank Sampah dikelola masyarakat dengan cara dipilah dari rumah tangga. Hasilnya kemudian dijual ke pengepul sampah dan uangnya di tabung di Bank Kuningan. Selama satu bulan, memeroleh penjualan sampah warga sebesar 1,3 juta rupiah.

Meski jumlah rupiah tidak terlalu besar dilihat dari jumlah warga yang menabung sebanyak 60 orang. Justru menariknya, Cisalak menjadi impor sampah dari warga luar kampung untuk mengelola sampah lebih baik lagi.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Kuningan, H. Dodo Warda, SE., yang didampingi Direktur Bank Kuningan Deni Heryana, S.Sos menyempatkan diri beserta jajarannya untuk berdialog dengan warga setempat.

“Menggali potensi atas sikap masyarakatnya yang berjuang melestarikan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi kaum ibu-ibu. Tak kalah pentingnya melahirkan pengelolaan Bank Sampah secara baik,” ujar H Dodo.

Dikatakan Direktur Bank Kuningan ini, salah satu upaya masyarakat sekitar minimal menjaga lingkungan tempat tinggalnya bersih. “Tabungan sampah ini, ada manfaat lain yang akan diterima yakni akan diikutsertakan dalam program umroh jika tabungannya sudah memadai. Juga akan disertakan dalam undian setiap tahun dengan hadiah utama yakni mobil. Jika mendapatkan mobil, maka bisa untuk komunitas Bank Sampah guna meningkatkan operasional,” ungkapnya.

Terlihat dalam acara sosialisasi pengurangan sampah di Balai Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, masyarakat antusias mengikutinya. Berbagai kreatifitas ibu rumah tangga setempat dalam mengolah penganan berbahan tepung beras. Seperti baginang, kembang goyang dibuat secara berkelompok. Mulai menumbuk beras jadi tepung dan mengolahnya menjadi pengananan siap saji.
“Saya tertarik dengan kreatifitas ibu-ibu di sini dalam menciptakan penganan yang mungkin di kemudian hari menjadi souvenir atau makanan khas bagi pelancong ke sungai purba. Ini bisa berkembang menjadi industri rumah tangga (IRT) apabila mendapatkan pelatihan dan manajemen yang baik. Harus ada waktu khusus dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produk,” ungkapnya.

Selain itu, ketertarikannya yakni masyarakat secara lapang dada mengisi waktunya dengan bercocok tanam dalam polybag. Memanfaatkan keterbatasan lahan pekarangan dan berani melabrak pakem bertani harus di sawah ladang. Menanam sayuran, tomat, cabe untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

“Masyarakat seperti ini, harus dibimbing dan diarahkan supaya lebih maju. Seperti Bank Kuningan memiliki pepatah, tumbuh dan berkembang bersama. Filosofis ini bisa diterapkan di sini, dan memang saya tertarik untuk melakukan pembinaan berkelanjutan sesuai kemampuan Bank Kuningan,” ungkapnya. (Dien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru