Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Menyambut peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 yang diperingati pada 3 Desember, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) mengadakan khitanan massal dan gelar produk UMKM disabilitas di Kuningan.
IPSM Kuningan mengadakan bakti sosial, pemberian sembako dan khitanan massal bagi keluarga disabilitas yang didukung oleh Asosiasi Dokter Keluarga.
Selain itu melaksanakan pameran produk UMKM para penyandang disabilitas seperti rangginang, donat, kertas daur ulang, telur asin dan beberapa produk olahan makanan, Senin di alun – alun Desa Garawangi.
Bupati Kuningan H Acep Purnama menyatakan bangga dengan karya para penyandang disabilitas, yang hasilnya melebihi orang pada umumnya.
“Luar biasa loh itu harus kita hormati, tidak ada alasan, untuk tidak mendukung mereka, karena ada beberapa kebijakan yang akan saya prioritaskan untuk mereka,” kata Acep Purnama.
Salah satunya, lanjut Acep, seperti sarana prasana perkantoran yang diprioritaskan harus ramah untuk difabel.
“Kemudian kalau memang harus dipaksakan, kami membangun kawasan inklusif untuk difabel. Alhamdulillah dengan adanya acara ini kita akan unggah kepedulian kita terhadap saudara kita yang difabel,” tuturnya.
Salah satu relawan IPSM Kuningan, Nana Supena, mengatakan tema peringatan itu (Not All Disabilities Are Visibile / tidak semua disabilitas bisa terlihat), menyiratkan tidak semua masyarakat difabel bisa terlihat atau disadari oleh masyarakat.
“Seperti relawan PSM ada yang merupakan disabilitas rungu wicara, sepintas tidak terlihat penyandang disabilitas,” kata Nana yang sudah 15 tahun menjadi relawan PSM.
Dikatakan Nana, dengan momen ini, pihaknya berharap agar tidak ada diskriminasi terhadap para penyandang disabilitasi.
Sekretari Jendral Asdokel dr. Edi Syarif MM, Mrs menyambut baik adanya kegiatan tersebut.
Pihaknya sangat bersemangat dan berterima kasih jika ada acara yang bersifat sosial baik yang dilakukan oleh Pemkab Kuningan ataupun organisasi kemasyarakatan yang mempercayai Asdokel untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah sebagai suatu organisasi kami juga memiliki anggaran dimana anggaran tersebut bersumber dari iuran dan sumbangan sukarela dari kawan kawan dokter keluarga,” katanya.
Asdokel, kata dr Edi, telah berdiri sejak 23 Desember 2017, yang bekerja dan mengabdi untuk masyarakat Kabupaten Kuningan.
“Kami ada, hadir, bekerja dan mengabdi di Kuningan, juga berkat Pemda dan masyarakat Kuningan, terutama yang memiliki kartu BPJS. Baik BPJS PBI nasional atau pemda, BPJS PNS, ataupun BPJS mandiri yang terdaftar di faskes tk I swasta yang tergabung dalam wadah Asdokel ini,” katanya. (dien/arl)