MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – TNI mengambil-alih pengamanan terhadap presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai Jumat 22/8/2014 setelah melakukan serah terima dengan pengamanan dari pihak kepolisian.

Serah terima pengamanan tersebut dilaksanakan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI usai Salat Jumat jam 14.00 wib.

“Mulai hari ini nanti setelah (salat) Jumatan KPU  selengarakan upacara serah terima pengamanan VVIP dari yang tadinya dari rekan-rekan kepolisian nanti akan diambil alih oleh TNI,” ujar Moeldoko saat memberikan keterangan pers bersama Menkopolhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jendetal Sutarman, Mendagri Gamawan Fauzi, dan Kepala BIN Marciano Norman di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Pengamanan yang diberikan TNI terdiri dari tujuh mobil dan tiga motoris dengan jumlah personel 37 orang. Menurut Moeldoko, jumlah tersebut sama untuk presiden dan wakil presiden.

“Rangkaian yang nanti akan diberikan untuk VVIP jumlah kenderaan ada tujuh, motorisnya ada tiga. Sedangkan Personelnya 37 orang baik untuk calon presiden dan wakil presiden,” ujar bekas Kepala Staf TNI AD itu.

Blusukan

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo memastikan, pengamanan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terhadap dirinya tak mengganggu komunikasinya dengan rakyat, terutama ketika blusukan. Jokowi menegaskan, pola pengamanan atas presiden bergantung pada karakter pemimpinnya.

“Namanya Paspampres, kita yang atur, masa saya yang diatur. Ndak terbalik tuh?” ujar Jokowi di Balaikota, Jumat (22/8/2014) siang (Ais)