Bulan yang Sama, Puisi Djunaedi Tjunti Agus
Malam itu banyak yang terkesima
Terkagum-kagum, berdecak
Bertepuk tangan tersenyum sumringah
Melihat bulan yang luar bisa, menghela nafas
Terang yang melebihi malam sebelumnya
Padahal itu adalah bulan yang sama
Bulan yang mengcuat di tengah gelap gulita
Menerangi bumi bermandikan cahaya
Bisik-bisik berubah jadi suara merdeka
Kemana saja mereka selama ini
Itu suara yang memecah keheningan
Hati memang tak bisa ditipu
Kesadaran pasti datang meski terlambat
Bulan kadang memang tertutup awan
Tapi tetap benderang tanpa penghalang
Ada yang coba bertahan
Menyanggah kenyataan yang datang
Namun di hati kecil tak bisa dipaksa
Pengakuan banyak orang benar adanya
Bulan yang sama memang terang
Tersenyum, meski kadang tertutup awan
Bulan kadang bak berkata-kata
Membisiki siapa saja yang memandang
Tanpa ada protes dan rasa keberatan
Bulan selalu memperlihatkan keagungan
Menerangi di kala malam
Meski kadang pulang kesiangan
Bulan yang sama selalu dirindukan