Di Tengah Kesunyian
Puisi Djunaedi Tjunti Agus
Hanya satu dua suara tuts
Tekanan lembut terdengar nyaring
Hanya satu dua teman
Selebihnya sunyi, sepi
Suara teve memang masih dominan
Mengusir kantuk, kejenuhan
Sekeliling mulai senyap
Motor, mobil, hanya satu dua
Pikiran pun mulai jauh melayang
Kadang ke peraduan
Tak jarang berubah arah
Menyeberang lautan
Apa yang sedang dia lakukan
Pastinya tidur, mungkin mendengkur
Apakah dia dalam buaian mimpi
Tapi bisa jadi hanya telentang
Tak mampu memejamkan mata
Rindu, menanti
Sampai kapan kan bertahan
Apakah ini akan terus terjadi
Menanti di tengah sepi
Saat yang lain sudah pergi
Apakah semua ini ada arti
Tapi mengapa?
Adakah semua berarti
Kenapa hanya ada sunyi
Kecuali jika ada keteledoran
Ketidakpercayaan, teguran
Pengerdilan kekuasaan
Dengan alasan kecurigaan
Semoga kesunyian cepat berlalu
Hingga tak ada lagi yang merasa terganggu
Kesunyian yang telah menyatu
Sampai kapanpun, meski bukan di sini
Semoga ada arti
Mungkin lebih berarti
Yang lebih penting
Kau tak harus terus-terusan menanti
@Bangka Raya, 5 Juli 2012