Siapa Yang Peduli
Puisi: Djunaedi Tjunti Agus
lihat kaca bercermin diri
apakah bersih atau penuh noda
apakah hati bebas titik titik hitam
apakah jiwa bebas kemunafikan
mungkinkah telah salah jalan
atau masih di jalan lurus
siapa yang peduli
jika bukan diri sendiri
dimana kan berakhir jalannya
kita yang mengarahkan
karena itu jangan salah jalan
akan jadi penyesalan panjang
kita bisa merasakan
tanpa harus menduga-duga
siapa yang peduli
meski nanti berteriak histeris
menjulang angkasa membelah langit
penyesalan takkan berguna
karena semua telah telanjur
ibarat nasi telah menjadi bubur
bersihkan hati
selagi masih ada waktu
hentikan langkah sesat seketika
lawan godaan iblis, setan
bertaubat lah selagi masih bisa
sebelum matahari terbit di barat
sebelum pintu ampunan tertutup
sebelum nyawa di tenggorokan
tengadahkan tangan
Insyaallah, Allah akan kabulkan
singkiran kesombongan, buang jauh
bukan Tuhan yang membutuhkan kita
tapi kitalah yang memerlukanNya
Allah telah menyatakan, pasti
meski semua pohon dijadikan pena
laut dijadikan sebagai tintanya
ditambah tujuh lautan lagi
tidak cukup menuliskan tentang Allah
Allah memiliki segalanya
kekuasaannya tanpa batas
tak tertandingi oleh apapun
jangan coba berbohong
semua akan tercatat rapi
tanpa terlewati satu katapun
semua perbuatan diketahui
malaikat tak pernah absen
merekam perbuatan seseorang
jangan sampai tersesat
siapa yang peduli
***19122020