MIMBAR-RAKYAT.Com (Tangsel) – Sekitar 21 lembaga atau organisasi yang menerima dana hibah Kota Tangerang Selatan (Tansgel) tahun 2015 sebesar Rp 6,5 miliar disinyalir fiktif dan tak jelas keberadaan kantor maupun usahanya sehingga membuat negara dirugikan.
“Ini hasil temuan dan data lengkap berkaitan dengan organisasi penerima dana hibah oleh Pemkot Tangsel untuk tahun anggaran 2015 lalu dari penelitian oleh Public dan Transparency Watch (Truth), Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Sekolah Anti Korupsi (Sakti),” kata Divisi Advokasi dan Investigasi Tangerang Truth, Jupri Nugroho kepada wartawan di Pamulang, Kamis (13/4).
Hasil penelitian ternyata dari 106 lembaga atau organisasi yang memperoleh bantuan hibah sekitar 21 lembaga atau organisasi tak jelas keberadaan kantornya dan kalaupun ada kantor ternyata dalam keadaan kosong.
Diperkirakan negara dirugikan sekitar Rp 4,8 miliar yang tentunya akan dilaporkan ke Kejaksaaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Ombudsman dalam waktu dekat.
Menurut dia, dari hasil penelitian tersebut, dana hibah sebesar Rp 14.161.500.000 diterima 57 lembaga atau organisasi, 13 lembaga atau organisasi tidak menerima dana sebesar Rp 1.598.500.000. 12 lembaga atau organisasi tidak terbuka menerima dana hibah sebesar Rp 8.885.000.000, 21 lembaga atau organisasi fiktif menerima Rp4.805.000.000. Serta tiga lembaga atau organisasi yang menerima tidak sesuai sebesar Rp 118.000.000.
“Kami mengidentifikasi ada kerugian negara sebesar Rp 6.521.500.000 dari anggaran hibah Kota Tangsel dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangsel 2015 sebesar Rp 29.568.000.000,” katanya. (joh)
