Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Watap RI Turut Rumuskan Perdamaian di Timur Tengah

Watap RI Turut Rumuskan Perdamaian di Timur Tengah

Suasana pada konferensi Regional Dialogue on Sustainaing Peace yang diadakan di Doha, Qatar, 18-19 Januari 2018. (bd)

MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Indonesia berkontribusi merumuskan konsep sustaining peace dengan menyampaikan pengalaman dalam berbagai proses pemeliharaan perdamaian dan peace building guna mewujudkan perdamaian di berbagai kawasan termasuk di Timur Tengah.

Demikian paparan yang disampaikan Wakil Tetap RI di New York, Duta Besar Dian Triansyah  Djani  pada konferensi Regional Dialogue on Sustainaing Peace yang diadakan di Doha, Qatar, 18-19 Januari 2018.

Menurut mantan Dirjen Kerjasama ASEAN ini, Indonesia dianggap berperan dalam memujudkan perdamaian di dunia khususnya di kawasan Asia Tenggara, sehingga kehadiran Indonesia sebagai pembicara pada pertemuan tersebut sangat diharapkan sebagai bahan rujukan.

Terkait hal tersebut, mantan Watap RI di Jenewa ini memaparkan kontribusi keberhasilan Indonesia  dalam  berperan mewujudkan dan menjaga perdamaian di berbagai kawasan di dunia.

Disampaikan pula bahwa  national ownership dan kemitraan dengan organisasi regional sangat penting bagi keberhasilan sustaining peace. Mantan Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu ini juga menekankan pentingnya pengembangan regional architecture yang demokratis dan dapat mendukung culture of dialogue di kawasan seperti ASEAN.

Konferensi  yang berlangsung dua hari tersebut dibuka Presiden United Nations General Assembly Miroslav Lajcak dan  Menteri Negara Luar Negeri Qatar,   Soltan bin Saad Al-Muraikhi.

Pertemuan yang dihadiri anggota PBB, badan badan PBB, komisi regional PBB, organisasi regional, masyarakat madani dan sektor swasta,  merupakan forum penting guna merumuskan serta  berbagi pengalamannya dalam mewujudkan perdamaian serta tantangan yang dihadapi khususnya pengalaman Indonesia dalam mewujudkan dan menjaga perdamaian di kawasan regional.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi, konferensi ini berperan dalam merumuskan solusi bagi konflik di kawasan yang menyebabkan Qatar diisolasi oleh negara-negara kuartet yang dipimpin oleh Arab Saudi.

Menurut mantan anggota DPR ini, konflik antara Qatar dan negara tetangga merupakan krisis terpanjang dalam beberapa dasawarsa.

Beberapa upaya mediasi telah dilakukan guna menyelesaikan konflik tersebut termasuk oleh organisasi regional Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang dipimpin Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad Al Sabah tidak berhasil menyelesaikan konflik. Arab Saudi pada Desember lalu bahkan menutup secara permanen perbatasan darat  dengan Qatar.

Menurut Koordinator Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan,  keberhasilan ASEAN  menciptakan stabilitas dan kedamaian di kawasan kerap dijadikan rujukan sebagai  lesson learned oleh akademisi dan para pemangku kepentingan di kawasan jika membahas keberhasilan sebuah organisasi regional.  (bd/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru