MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Komunitas Diaspora Indonesia bekerja sama dengan KBRI Doha menggelar promosi budaya dan kuliner “Wonderful Indonesia” guna memeriahkan peresmian Khalifa International Stadium yang merupakan stadion pertama untuk turnamen sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pentas seni budaya dan kuliner juga diikuti oleh 15 negara lainnya yang memiliki banyak komunitas di Qatar seperti India, Nepal, Bangladesh, Filipina, Mesir, Lebanon dan lainnya.
Acara seni dan budaya yang diadakan baru-baru ini disaksikan ribuan penonton yang terdiri dari warga Qatar, para ekspatriat, penonton dan turis asing dari berbagai manca negara.
Indonesia menampilkan tarian meddley Indang Badindin dan Tiga Dara yang dibawakan penari dari Sanggar tari Puspa Qinarya, yang kerap memenangi berbagai festival seni dan budaya internasional di Qatar.
“Penampilan tarian Indonesia sangat menghibur,” ujar Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa), Edwin Kurniawan.
Khususnya Tari Indang Badindin dengan mengunakan rebana yang juga merupakan instrumen musik khas Arab dan kuat dipengaruhi oleh unsur kesenian bernafaskan Islam.
Gerakan ritmis dinamis dengan suara riuh dan menghentak sungguh memukau penonton yang menyaksikan acara pentas seni. Selain itu, Indonesia juga melakukan promosi pariwisata dan kuliner Indonesia menampilkan aneka makanan dan kue tradisional Nusantara.
Duta Besar RI untuk Qatar, Muhamad Basri Sidehabi mengatakan partisipasi Indonesia pada pentas seni budaya dan promosi kuliner merupakan upaya mempromosikan pariwisata guna mengharumkan nama Indonesia di Qatar.
‘Acara Seni budaya, Wonderful Indonesia, merupakan diplomasi multi-track yang efektif guna mempromosikan pariwisata,” kata mantan anggota DPR itu.
Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, mengatakan penampilan seni budaya itu memperoleh liputan dari berbagai media Qatar dan asing karena dilakukan pada saat peresmian stadion perdana dan dianggap ikonik karena selain sangat megah juga memiliki fasilitas pendingan udara.
Stadion monumental ini merupakan satu dari delapan stadion yang akan dibangun Qatar.
Menurut seorang tokoh diaspora Indonesia, Afif Umar, acara peresmian ulang berjalan dengan elegan dan meriah.
Penonton memenuhi hampir seluruh kursi stadion. Panitia penyelenggara yang ramah dan bekerja secara profesional sehingga menambah suksesnya acara. Meski Piala Dunia 2022 masih lima tahun lagi, namun Pemerintah Qatar kelihatannya sudah siap dari awal.
Acara peresmian stadion diakhiri dengan menyaksikan final bola antara klub Qatar, Al Saad vs Al Rayan yang memperebutkan Piala Emir Qatar.
“Memang enak jadi negara kaya. Stadion segede gaban dengan berkapasitas 48 ribu penonton ini ternyata pakai pendingin AC di sekeliling stadion” ujar pria asal Serang-Banten itu terkagum-kagum.
“Barusan di umumkan, cuaca di luar 37 derajat, sementara cuaca di dalam stadion cuma 20 derajat doang,” imbuh pria yang sudah bermukim di Qatar sejak Oktober 2008 ini. (bd/arl)