Tuesday, March 19, 2024
Home > Berita > Wartawan Abdurrahman Ubaidah sudah tiada

Wartawan Abdurrahman Ubaidah sudah tiada

Wartawan Abdurrahman Ubaidah sudah tiada. (ist)

Mimbar-Rakyat.com (Lumajang) – Wartawan politik Abdurrahman Ubaidah yang lahir di Lumajang, Jawa Timur, 6 Juli 1966, meninggal dunia di rumah sakit di Lumajang, dalam usia 54 tahun.

Ia meninggal karena sakit pada pukul 08.00 Jumat, 13 November 2020 dan dikebumikan Jumat di kampung halamannya, di Kebonsari, Sumbersuko, Kabupaten Lumajang.

Begitu menerima kabar duka atas meninggalnya Ubaidah, jajaran pengurus PWI Pusat mulai dari Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, dan Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi, menyampaikan duka cita mendalam melalui Grup WA PWI Pusat.

“Pak Ubaidah terakhir masih menekuni pekerjaan kewartawanan, dan ia terakhir mengurus verifikasi media online milik Harian Bangsa yang ia pimpin,” kata teman dekat almarhum, Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Warta Transparansi.com.

Pak Dur, demikian sosok sederhana dan terkenal ulet itu biasa dipanggil—, tanggal 19 Oktober lalu masih membacakan doa saat pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-30 Jawa Timur, di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Graha A.Aziz, Jl Taman Apsari 15-17 Surabaya.

Djoko Tetuko menuturkan, Ubaidah sebagai wartawan politik aktif di Kelompok Kerja Wartawan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ketika masih bekerja di Karya Darma yang berakhir tahun 1998. Karya Darma pecah menjadi beberapa penerbitan, dan dia memilih berkarya di Pewarta Siang sebagai Redaktur Pelaksana.

Ketika terjadi gonjang- ganjing pemerintahan dari Orde Baru ke Reformasi, partai-partai bermunculan, dan Karya Darma diakuisisi Jawa Pos Grup, terbitlah Harian Bangsa. “Pak Dur kemudian bergabung ke media ini,” kata Djoko Tetuko.

Perubahan pimpinan di Harian Bangsa, Pak Dur sempat dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi hingga menjelang akhir hayatnya.

Wartawan senior ini juga aktif di PWI. Terakhir dipercaya menjadi Wakil Ketua PWI Jatim bidang Pendidikan.

Mengawali menjadi wartawan di Harian Pagi Karya Darma pada 1991, lulusan Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini meliput berita perkotaan. Dia bersama teman-teman wartawan media lainnya, ngepos  di Pemkot Surabaya. (ril/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru