Thursday, April 18, 2024
Home > Berita > Tragedi Gempa di Tanah Rencong, Pelaminan Kosong Jadi Saksi Bisu Musibah

Tragedi Gempa di Tanah Rencong, Pelaminan Kosong Jadi Saksi Bisu Musibah

Gempa di Pidie Jaya, Aceh. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.COM (Aceh) – Gempa 6,4 SR meluluh-lantakkan Kabupaten Pidie Jaya dan Bireun, Aceh selain menelan korban 114 tewas dan 400 luka, juga masih menyisakan banyak cerita duka.

Pantauan di lapangan, sepanjang Kamis (8/12), petughas terus bejibaku mengvakuasi korban di bawah reruntuhan bangunan. Operasi penyelamatkan melibatkan berbagai pihak termasuk kapal perang. Sementara bantuanm terus mengali dari seluruh Indonesia.

Yang memperihatinkan, sesat setelah gempa, Rabu (7/12), di Lapas Benteng, Kecamatan Kota Sigli, terjadi kerusuhan di dalam lapas. “Tahanan sempat rusuh namun bisa dikendalikan,” kata Rikwanto di Divisi Humas Mabes Polri.

Akibat kerusuhan itu, kondisi sebagian bangunan lapas rusak akibat lemparan batu dari tahanan. Namun tidak ada narapidana yang melarikan diri. Karena itu anggota Polres dan TNI disiagakan di lapas.

Sedangkan cerita tentang kesedihan 23 orang anggota rombongan pengantin dari Padang yang tertimpa reruntuhan sat menginap di toko jam pasar Pidie Jaya, membuat calon pengantin perempuan benar-benar berduka.

Masalnya, pelaminan yang disiapkan di depan rumah pinggir sawah itu, urung digunakan untuk bersanding, karena pengantin pria, Suharnas, 31, yang ikut tewas jadi korban gempa. Pelaminan kosong itu menjadi saksi bisu musibah di Tanah Rencong.

Suasana rumah M. Yunus dan Rajati di Desa Dayah Timu, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, diselimuti duka. Karena sedianya, Kamis (7/12) digelar pesta nikah antara Suharnas dengan  Yusra Fitria. Namun, rencana bahagia itu tidak kesampaian.

Calon penganti Suharnas asal Padang tewas berasama puluhan kerabatnya menjelang pernikahan di rumah saudaranya, pemilik toko jam. Proses evakuasi mayat Suharnas bersama sanak familinya kemarin sudah dilakukan Tm SAR, TNI, Polri, dan masyarakat.

BAYI DAN LANSIA
Berdasarkan data lapangan, korban tewas 114 orang dan cedera 617 orang (400 orang luka berat). Goyangan gempa juga dirasakan hampir di seluruh Aceh bahkan Sumatera Utara dan ratusan ribu warga panik dan histeris.

Sementera catatan BNPB, korban tewas 102 orang. Terbanyak di Pidie Jaya 97 orang, Pidie tiga orang, serta Biruen dua orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban tewas seluruhnya karena tertimpa bangunan yang roboh.

Usia mereka bervariasi mulai dari bayi hingga lansia. “Korban meninggal usianya bervariasi, ada yang bayi tiga bulan, tujuh bulan, anak-anak lima tahun, dewasa 28 tahun hingga lansia 80 tahun,” katanya, Kamis (8/12). Selain korban meninggal, 128 orang di Pidie Jaya luka berat, 149 orang luka ringan. Sementara 2.154 jiwa mengungsi di 11 titik yang tersebar di Kecamatan Meurah Dua dan
Meureudu.

“Sebanyak 280 orang dirawat di empat rumah sakit di Sigli, Biruen, Banda Aceh, dan RS Pidie Jaya,” tambahnya.

Sedangkan bangunan rusak, di Kecamatan Mereudu, Pidie Jaya 40 toko rusak berat. Kecamatan Bandar Dua ada 4 toko rusak dan 1 musola. Di Kecamatan Geulumpang 3 toko runtuh, dan di Kecamatan Meurah Dua 6 toko runtuh. Data terbaru, di Samalanga rumah rusak 132 unit.

Sementara bantuan dari berbagai pihak terus mengalir, namun PMI Pusat tidak menerima pakaian bekas.

“Alhamdulillah bantuan dari masyarakat terus mengalir ke PMI. Dan kami telah menyalurkan ke lokasi,” ungkap Ketua Harian PMI Pusat Ginanjar Kartasasmita saat menerima bantuan donasi  Lippo Grup (LG) yang diserahkan Mochtar Riady di Markas Pusat PMI, kemarin.

Diakui PMI Kabupaten Pidie Jaya sudah memobilisasi personil ke lokasi untuk melakukan assesment dan evakuasi. Sedangkan PMI Provinsi Aceh memobilisasi personil beserta armada ke lokasi.

LG sendiri diakui Ginanjar memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 250 juta dan 4000 paket sembako. Nantinya seluruh bantuan ini akan diserahkan langsung kepada para korban.

Tetapi diimbau masyarakat tidak membantu dalam bentuk pakaian bekas. Sebab sejauh ini PMI tidak menerima bantuan baju bekas dengan alasan sulit untuk diaudit.

KIRIM DOKTER
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melepas keberangkatan tim dokter sebanyak 10 orang yang berasal dari RSU dr Soetomo Surabaya ke ke Aceh untuk membantu meringankan korban gempa.

“Kami memberangkatkan tim kesehatan ke Aceh yang terdiri dari 10 dokter dan tenaga medis. Tim kesehatan yang dikirim ini adalah mereka yang terbiasa dengan kegiatan kebencanaan dan memiliki sertifikasi internasional,” ungkapnya.

Tim Kesehatan ini yang diberangkatkan ini, akan dipersiapkan selama kurang lebih 10 hari. Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Gubernur Jatim akan memberikan bantuan sebesar Rp100 juta kepada korban.

Sementara Kapolda Sumatera Utara Irjen Rycko Amelza Dahniel mengirima 221 personel untuk membantu penanganan pasca gempa. “Nantinya tim satgas juga akan melanjutkan tugas pengamanan Pilkada Mantap Rencong 2017 di Aceh,” katanya. Satgas ini terdiri dari Brimob, Sabhara dan tim medis.

“Personel yang berangkat agar melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas. Tampilkan prilaku yang sopan santun dan humanis serta bertanggung jawab,” katanya. (joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru