Thursday, October 24, 2024
Home > Berita > Terinspirasi Desa Kertayasa Legislator Gerindra Adakan Pelatihan Magot

Terinspirasi Desa Kertayasa Legislator Gerindra Adakan Pelatihan Magot

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Sampah organik yang semula dianggap tidak bisa dimanfaatkan rupanya membawa berkah bagi warga Desa Kertayasa. Sampah organik itu mereka manfaatkan sebagai bahan pakan magot.

“Pembudidayaan magot ini memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat. Selain bisa dijadikan bahan pakan unggas dan ikan. Magot juga bisa mengurangi volume sampah di desa, ” terang Arif Amarudin, Kepala Desa Kertayasa, Senin (3/1/2021).

Dikatakan Arif, Terpisah, budidaya magot di desanya baru dilakukan selama dua tahun.
“Alhamdulillah selama dua tahun ini Saya berhasil mengajak masyarakat untuk membudidayakan magot,” ujarnya.

Pada awal perjalanan budidaya magot, Arif mencoba sendiri pembuatan magot dari sampah organik yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, dan ternyata berhasil. “Kemudian Kami ajak masyarakat mulai memanfaatkan sampah ini, mereka pun mau dan akhirnya di Kertayasa ini kita justru kekurangan sampah untuk pembuatan magot ini, ” sambungnya.

Selain keberhasilan budidaya magot dengan memanfaatkan sampah limbah rumah tangga, pihak Desa pun berhasil memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat untuk menjadi lembaga perekonomian yang terlibat dalam penanganan sampah ini.
“Bahkan kita ada kompetisi, bagi masyarakat yang menabung sampah terbanyak, akan mendapat reward emas dari pihak BUMDes, ” ujarnya.
Dari program tersebut, imbuhnya, kalimat merubah sampah menjadi emas di Desa Kertayasa ini memang nyata, bukan hanya istilah.
Selain persampahan, manajerial yang baik dari seorang Kades Arif ini ternyata diwujudkan juga dalam berbagai aspek. Berbagai aplikasi digital sedang dikembangkan untuk mempermudah warga, baik untuk administrasi kependudukan maupun untuk keperluan lainnya.

Mendengarkan perbincangan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Tina Wiryawati membuat pelatihan budidaya magot dan managerial sampah. “Setelah perbincangan tadi, Saya rasa ini perlu ditularkan kepada masyarakat lainnya agar sampah ini bisa menjadi emas, dan bisa meningkatkan penghasilan ekonomi warga, ” tambahnya.

Menurutnya keberhasilan pengelolaan persampahan di desa tersebut adalah berkat kemauan dan kerjasama perangkat desa dan masyarakatnya untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang selalu terjadi.
“Permasalahan sampah selalu terjadi di berbagai wilayah. Jika tidak dikelola secara tuntas, sampai kapan pun masalah sampah ini akan terus ada, karena manusia hidup pasti menghasilkan sampah, ” sambung Tina yang merupakan legislator Gerindra.

Pihaknya meyakini dengan perhatian dari semua pihak, keberhasilan pengelolaan sampah secara menyeluruh dan melibatkan semua komponen di desa bisa ditularkan ke desa lain.
“Saya tahu tadi dari Pak Kades bahwa penanganan masalah sampah di sini sudah tuntas. Bahkan warga di sini katanya, sampai berebut sampah untuk usaha pembuatan magot yang bisa meningkatkan pendapatan keluarga, ” papar Tina legislator Gerindra dari dapil Jabar XIII Kabupaten (Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran).

Melihat potensi Desa Kertayasa ini, Aleg Provinsi dari Partai Gerindra, Tina Wiryawati, tertarik untuk menularkan keberhasilan Kertayasa kepada desa-desa lain di Kabupaten Kuningan, yang telah diselenggarakan pada Sabtu (01/01) lalu, dalam pelatihan pembudidayaan magot dengan memanfaatkan sampah kepada peserta dari Desa lain.

Pelatihan budidaya magot digelar di Aula Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya. Beberapa kepala desa dan warganya, terutama para pengurus BUMDES, seperti dari Desa Cikaso, Desa Karangkamulyan, Desa Lebaksiuh, Desa Luragung, dan Desa Cimahi nampak ikut ambil bagian menjadi peserta.

Salah seorang peserta, Kades Karangkamulyan, Yayat, menyebutkan, Ia akan segera menindaklanjuti hasil pelatihan tersebut dengan langsung studi banding ke lokasi di Desa Kertayasa.
“Besok, saya beserta pengurus BUMDes akan langsung melangkah. Ini program bagus, karena permasalahan sampah memang dirasakan di Desa kami juga, ” ucapnya.
Menurut rencana pelatihan budidaya magot ini akan terus berkesinambungan dan mengajak desa-desa lain yang belum hadir jadi peserta.
“Dari 1 desa ke desa lain, awalnya dari Desa Kertayasa, Insya Allah akan menular ke Desa lain. Alhamdulillah cikal bakal gerakan peduli lingkungan dengan pengentasan masalah sampah menjadi bernilai ekonomi sudah kita awali,” tutupnya. (Dien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru