Saturday, July 27, 2024
Home > Berita > Serangan Bom di Sri Lanka, Korban Tewas 290 Orang, 13 Tersangka Ditangkap 

Serangan Bom di Sri Lanka, Korban Tewas 290 Orang, 13 Tersangka Ditangkap 

Bom yang mengguncang Sri Lanka. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Kolombo) – Akibat serangan bom mematikan di Sri Lanka, jumlah korban tewas terus bertambah menjadi 290 orang dan ratusan orang lainnya cidera, Senin (22/4). Puluhan korban tewas di antaranya warga negara asing (WNA).

Delapan serangan bom yang mengguncang Sri Lanka, Minggu (21/4) waktu setempat, tercatat sebagai yang paling mematikan di negara tersebut dalam satu dekade terakhir sejak berakhirnya perang sipil yang menewaskan 100 ribu orang.

Serangan bom ini juga membangkitkan kenangan menyakitkan kebanyakan warga Sri Lanka.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (22/4/2019), serangan bom itu mengenai sedikitnya tiga gereja yang sedang menggelar kebaktian Paskah pada Minggu (21/4) waktu setempat, kemudian empat hotel mewah dan sebuah rumah yang ada di Colombo.

Ledakan bom yang terjadi dalam kurun waktu saling berdekatan itu melanda Gereja St Anthony’s Shrine di Colombo yang bersejarah, Gereja St Sebastian di Negombo — sebelah utara Colombo, dan Gereja Zion di Batticaloa, kemudian Hotel Shangri-La, Hotel Kingsbury, Hotel Cinnamon Grand dan Hotel Tropical Inn. Beberapa ledakan itu diyakini polisi setempat melibatkan aksi bom bunuh diri.

Ledakan kedelapan terjadi di sebuah rumah di Colombo yang digerebek polisi beberapa jam setelah serentetan ledakan bom terjadi. Dilaporkan sedikitnya tiga polisi tewas dalam ledakan yang diyakini dipicu oleh bom bunuh diri tersebut.

Sejauh ini belum ada kelompok maupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan-ledakan bom ini. Otoritas Sri Lanka menyatakan telah menangkap delapan orang terkait serentetan serangan bom itu dan para penyidik akan memeriksa apakah ada keterkaitan ‘jaringan luar negeri’ pada mereka yang ditangkap.

“Secara keseluruhan, kami mendapat informasi 207 orang tewas dari semua rumah sakit setempat. Menurut informasi sampai saat ini, kami mendapati 450 orang luka-luka yang dibawa ke rumah sakit,” sebut juru bicara kepolisian setempat, Ruwan Gunasekera, kepada wartawan setempat.

Dari jumlah tersebut, otoritas Sri Lanka menyebut sekitar 35 korban tewas di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Laporan otoritas Sri Lanka menyebut tiga warga Denmark, dua warga Turki dan satu warga Portugal tewas dalam tragedi tersebut.

Menurut pernyataan pemerintah berbagai negara, diketahui ada lima warga Inggris yang tewas, dengan dua orang di antaranya punya kewarganegaraan ganda Amerika Serikat (AS), lalu tiga korban tewas lainnya merupakan warga India. Laporan media-media termasuk CNN menyebut dua warga China dan satu warga Belanda juga turut menjadi korban tewas. Kebanyakan WNA yang tewas sedang berada di hotel-hotel mewah yang dilanda ledakan bom.

Laporan BBC menyebut bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataan pada Minggu (21/4) mengatakan, “Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.” Menurut Kemlu RI, terdapat sekitar 374 WNI di Sri Lanka.

Kepolisian Sri Lanka menangkap 13 pria terkait rangkaian ledakan yang mengguncang sejumlah gereja dan hotel.

 

Sebagaimana dilansir AFP, kepolisian mengumumkan penangkapan tersebut pada Senin (22/4), tapi tak menjabarkan lebih lanjut identitas para pria tersebut.

Seorang sumber kepolisian mengatakan bahwa ketiga belas orang itu dibekuk di dua lokasi berbeda di Kolombo dan sekitarnya. Menurutnya, belasan pria tersebut tergabung dalam satu kelompok radikal.

Sampai saat ini, belum ada pihak yang mengklaim sebagai dalang di balik rangkaian serangan ini. Namun, Perdana Menteri Ranil Wickremsinghe memastikan bahwa pemerintah sudah mengetahui informasi awal. (AFP/Reuters/BBC/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru