Mimbar-Rakyat.com (Doha) – Dua gol dari Richarlison pada babak kedua, termasuk tendangan salto yang memukau, membuat tim favorit Brasil menang 2-0 atas Serbia dalam pertandingan pembukaan Piala Dunia di Stadion Lusail, Kamis (24/11).
Rekor pemenang lima kali itu sempat bekerja keras di babak pertama tetapi membaik setelah turun minum dan mencetak gol ketika striker Tottenham Hotspur Richarlison mencetak gol pembuka pada menit ke-62 setelah tembakan Vinicius Junior dimentahkan.
Vinicius kemudian mengatur Richarlison untuk mencetak gol lagi di menit ke-73 dengan upaya akrobatik yang menakjubkan yang tentunya menjadi tujuan Piala Dunia sejauh ini.
Hasil tersebut melanjutkan rekor luar biasa Brasil di babak penyisihan grup Piala Dunia, di mana kekalahan terakhir mereka terjadi pada 1998 melawan Norwegia, ketika mereka sudah mengamankan satu tempat di babak berikutnya.
Tim asuhan Tite sekarang sudah berada di puncak Grup G di depan Swiss, yang mengalahkan Kamerun 1-0 sebelumnya dan yang merupakan lawan Brasil berikutnya.
Skor di sini sama seperti ketika kedua tim bertemu di babak penyisihan grup pada 2018 tetapi Brasil bertekad untuk melakukan jauh lebih baik daripada empat tahun lalu, ketika mereka kalah dari Belgia di perempat final.
Mereka datang ke Qatar sebagai favorit untuk gelar keenam, dua dekade setelah kemenangan terakhir mereka.
Hasil lain di babak pembukaan pertandingan di Qatar menjadi peringatan, dengan rival berat mereka Argentina menderita kekalahan mengejutkan dari Arab Saudi di stadion yang sama dan Jerman dikejutkan oleh Jepang.
Namun, Brasil tidak menganggap enteng Serbia, mengingat tim yang berada di urutan ke-21 dalam peringkat FIFA adalah salah satu tim Eropa yang paling berkembang dan memuncaki grup kualifikasi mereka di atas Portugal.
Namun masih akan menjadi kejutan besar bagi Brasil untuk kalah di tempat di mana mereka berniat untuk kembali ke final pada 18 Desember.
Tite mengirim tim yang sangat menyerang, dengan Neymar mendukung Richarlison sementara Raphinha dan Vinicius menempati sayap dan Lucas Paqueta menambahkan kreativitas di lini tengah.
Neymar, pemain termahal di dunia, memulai dengan hanya membutuhkan dua gol untuk menyamai rekor 77 gol Pele sepanjang masa untuk Brasil, tetapi dia harus menunggu sedikit lebih lama untuk mendapatkannya.
Serbia melakukan yang terbaik untuk menggagalkan superstar Paris Saint-Germain, yang nyaris mencetak gol langsung dari tendangan sudut awal yang akan mengangkat atap Stadion Lusail yang megah, di mana tribun dipenuhi dengan warna kuning dan hijau.
Momen terbaik Brasil di babak pertama datang ketika umpan membelah pertahanan Thiago Silva menemukan Vinicius di dalam kotak, hanya kiper Vanja Milinkovic-Savic menggagalkan pemain Real Madrid itu.
Perlawanan Serbia dipatahkan tepat setelah satu jam. Peringatan itu datang ketika Alex Sandro melepaskan tembakan kaki kiri yang mengarah ke atas dan dua menit kemudian gol itu tercipta.
Neymar memberikan umpan kepada Vinicius untuk melepaskan tembakan yang berhasil ditangani oleh Milinkovic-Savic, tetapi bola menggarah ke Richarlison yang mencetak gol.
Serbia merespons dengan memasukkan Dusan Vlahovic, penyerang Juventus yang tengah berjuang melawan cedera. Namun Brasil telah menemukan langkah mereka dan gol kedua ketika itu datang layak untuk tahap terbesar.
Umpan silang Vinicius dengan bagian luar sepatu kanannya dikendalikan oleh Richarlison yang kemudian berputar dan melompat untuk mencetak gol dengan upaya akrobatik yang luar biasa.
Brasil bisa saja mencetak lebih banyak gol, dengan Casemiro melihat tembakan yang membentur mistar gawang, tetapi ini adalah awal yang sangat menjanjikan.
