Thursday, March 28, 2024
Home > Berita > Mensos Risma langsung blusukan, temui pemulung dan gelandangan

Mensos Risma langsung blusukan, temui pemulung dan gelandangan

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengisi hari pertama berdinas dengan langsung ke lapangan. (Foto kemensos.go.id.)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengisi hari pertama berdinas dengan langsung ke lapangan. Dia tidak menuju kantor, namun dia bersama rombongan kecil berhenti di kawasan aliran Sungai Ciliwung, di belakang kantor Kementerian Sosial.

Seperti gaya kepemimpinannya saat menjabat Wali Kota Surabaya, didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat dan Inspektur Jenderal Dadang Iskandar, pada kesempatan pertama tugasnya, dari atas jembatan, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Risma berdialog dengan seorang pemulung dengan gerobaknya yang bersiap melakukan rutinitas pagi bersama istrinya.

Risma berdialog menanyakan berbagai hal kepada pasangan suami-istri ini. Dari dialog, diketahui dari hasil memulung mereka mendapatkan hasil Rp800 ribu/bulan. Sebagian dari penghasilan tersebut dikirimkan untuk anak mereka di kampung. Risma mengajak pasangan ini untuk mau mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik.

“Bapak-ibu saya carikan ‘rumah’ jadi ngga perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kaya gini, ya. Mau ya,” katanya, seperti didkutip mimbar-rakyat.com dari laman resmi Kemensos, kemensos.go.id.

Setelah berdialog sekitar 30 menit, selanjutnya rombongan terus bergerak. Setelah tadi di atas jembatan, kali ini, Risma memilih turun ke bawah jembatan. Untuk keperluan itu, ia harus rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.

Persis di kolong jembatan, Risma menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di bawah kolong jembatan. Di salah satu sudut, tampak salah satu lokasi hunian gelandangan. Di sini terlihat di antaranya kasur gulung lusuh, almari butut, perangkat mandi, dan sandal jepit berserakan di sekitarnya, yang ditinggal penghuninya.

Dari situ dia terus menyusuri bantaran kali sambil menyapa satu-satu penghuni di sepanjang kawasan ini. Kepada warga bantaran yang menyaksikan kedatangan rombongan ini, Risma menyampaikan lagi keinginannya untuk mengubah nasib mereka.

“Bapak ibu, saya hanya ingin panjenengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo pak, mau ya pak,” katanya. Dari bantaran kali, Mensos Risma dan rombongan bergerak ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” di Bekasi. Sesuai dengan namanya, Balai “Pangudi Luhur” merupakan bentuk respon Kemensos terhadap permasalahan gelandangan dan pengemis.

Balai “Pangudi Luhur” menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter). Di sini para “gepeng” mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu, dimana selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan bermitra dengan pemerintah daerah.

Gaya blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimaksudkan untuk memotret dari permasalahan dari dekat, langsung dari titik permasalahan. Hal ini sejalan dengan pernyataan dia dalam sambutan pada acara serah terima jabatan, Rabu (23/12).

Risma menyatakan, tidak akan mengubah gaya kepemimpinannya, yakni akan tetap blusukan sebelum ke melakukan tugas-tugas rutin.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru