Saturday, April 20, 2024
Home > Berita > Menpora Zainudin Amali:  Tidak ada prestasi yang dihasilkan dengan instan

Menpora Zainudin Amali:  Tidak ada prestasi yang dihasilkan dengan instan

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haronas) ke-38 thun 2021, Kamis (9/9). Kegiatan ini digelar secara hybrid, sebagian peserta hadir di gedung GOR POPKI Cibubur dan sebagiannya lagi mengikuti secara virtual mengingat masih dalam situasi pandemi. (Foto:raiky/kemenpora.go.id)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) –  Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haronas) ke-38 atau Haornas 2021, Kamis (9/9). Kegiatan digelar secara hybrid, mengingat masih dalam situasi pandemi. Sebagian peserta hadir di gedung GOR POPKI Cibubur dan sebagiannya lagi mengikuti secara virtual.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, dalam laporannya menyampaikan tema Haornas tahun 2021 ini yaitu “Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju”. Menurutnya, tema ini diangkat sebagai jawaban atas perintah Presiden Joko Widodo pada Haornas tahun 2020 lalu.

Disebutan, Presiden dalam arahannya kepada Menpora dan stakeholder olahraga, meminta untuk melakukan review total terhadap ekosistem olahraga nasional dan melakukan perbaikan tata kelola pembinaan prestasi serta melakukan sinergitas antara pemangku kepentingan olahraga nasional dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah.

Berdasarkan itu, Menpora Amali dan stakeholder menyusun Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai panduan dan pedoman dalam pembinaan prestasi olahraga.

“Kita sadar bahwa tidak ada prestasi yang dihasilkan dengan instan. Untuk menghasilkan prestasi olahraga dibutuhkan pembinaan jangka panjang, yang terencana terstruktur dan berkesinambungan,” kata Menpora Amali, seperti dikutip dari website kemenpora.go.id.

Namun demikian, katanya, hal itu harus ada dukungan elemen-elemen penunjang lainnya. Disamping itu, dalam pembinaan olahraga modern, unsur sport science harus dijadikan sebagai panduan utama dalam melahirkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat dunia.

“Selain itu kita harus menempatkan olahraga sebagai bagian terpenting dalam pembentukan sumber daya manusia yang tangguh berkarakter dan punya kemampuan untuk bersaing,” jelasnya.

Disisi lain, Menpora Amali mengingatkan bahwa pembiayaan untuk kegiatan olahraga harus dipandang sebagai investasi bukan biaya semata atau cost.

“Kita tidak boleh mendapatkan prestasi by accident, prestasi itu harus dicetak atau dengan kata lain prestasi harus by design sehingga segala sesuatunya yang berkaitan dengan pembinaan prestasi harus punya rujukan yang jelas dengan ukuran-ukuran yang pasti dan bisa beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi,” katanya.

Menpora mengungkapkan bahwa tepat pada Haornas ke 38 ini, DBON telah resmi memiliki payung hukum yakni Peraturan Presiden (Perpres) No 86 tahun 2021.

“Bapak Presiden Pak Joko Widodo pada hari ini tanggal 9 September 2021 telah menandatangani Perpres Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain besar Olahraga Nasional. Ini juga sebagai penanda bahwa hari ini lahir harapan baru untuk prestasi olahraga Indonesia. Dengan ditandatanganinya Perpres pada hari ini oleh Bapak Presiden itulah sebagai penanda dari dimulainya implementasi Desain Besar Olahraga Nasional,” ucapnya

Pada kesempatan Haornas 38 ini, Menpora Amali memberikan penghargaan kepada sejumlah orang yang dinilai telah berkontribusi terhadap kemajuan prestasi olahraga nasional dari berbagi latar belakang, seperti atlet, dosen, pelatih, wartawan, pimpinan cabang olahraga, dan pimpinan organisasi olahraga.

“Peringatan Hari Olahraga Nasional yang ke-38 ini pemerintah akan memberikan penghargaan kepada mereka yang sudah berprestasi dalam berbagai kejuaraan tingkat dunia khususnya di ajang Olimpiade dan Paralimpiade,” jelasnya.

Membanggakan

Sementara itu Presiden Joko Widodo mengungkapkan, peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 diwarnai dengan catatan prestasi yang membanggakan atas raihan berbagai medali dalam ajang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam peringatan Haornas yang ditayangkan di kanal Youtube, Kamis (9/9), seperti dikutip dari Antara news.com.

Di Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia meraih lima medali, yakni satu medali emas dari cabang bulu tangkis ganda putri, satu medali perak dari cabang angkat besi, satu medali perunggu dari cabang bulu tangkis tunggal putra, satu medali perunggu dari cabang angkat besi putra dan satu medali perunggu dari cabang angkat besi putri.

Di Paralimpiade Tokyo 2020, kontingen Indonesia total mengumpulkan sembilan medali, yaitu satu medali emas dari bulu tangkis ganda putri, satu medali emas dari bulu tangkis ganda campuran, satu medali perak dari bulu tangkis tunggal putri, satu medali perak dari bulu tangkis tunggal putra, satu medali perak dari angkat besi, satu medali perunggu dari atletik, satu medali perunggu dari tenis meja tunggal putra dan dua medali perunggu dari bulu tangkis tunggal putra.

“Pencapaian prestasi yang menginspirasi seluruh bangsa bukan hanya membuat kita semua bangga, tapi juga memacu lahirnya prestasi-prestasi olahraga yang lebih gemilang di masa yang akan datang,” kata Presiden.

Presiden  meminta agar setiap pihak fokus bekerja untuk mencetak talenta-talenta hebat di bidang olahraga. “Agar lahir semakin banyak, semakin unggul berprestasi yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, yang berpotensi besar mendulang medali Olimpiade,” tutur Presiden.

“Bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung dan senam artistik, serta dua cabor lain yang perlu dipersiapkan dengan baik, yaitu pencak silat dan wushu,” ungkap Presiden.

Dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) terdapat 14 cabang olahraga di Olimpiade yang menjadi prioritas pemerintah, yaitu atletik, bulu tangkis, panjat tebing, senam artistik, angkat besi, balap sepeda, panahan, menembak, renang, dayung, karate, taekwondo, wushu, dan pencak silat.

Adsa pula 5 cabang olahraga prioritas untuk Paralimpiade, yakni para-bulu tangkis, para-powerlifting, para renang, para-tenis meja dan para-atletik.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru