Tuesday, March 19, 2024
Home > Berita > Menparekraf optimistis KTT G20 di Bali bangkitkan sektor parekraf

Menparekraf optimistis KTT G20 di Bali bangkitkan sektor parekraf

Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf pada Senin, 2 November 2021,  secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.(Foto: Kemenparekraf.go.id)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, optimistis pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 akan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di provinsi yang dijuluki sebagai “Pulau Dewata” itu, khususnya di sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Sandiaga menyampaikan hal itu dalam “Weekly Press Briefing” yang digelar secara daring, Senin (1/11), di Jakarta. Dia mengatakan dalam KTT G20 tahun 2021 di Italia, Presiden RI Joko Widodo telah secara resmi menerima “tongkat estafet” pelaksanaan KTT G20 tahun 2022 mendatang.

“Ini juga akan menjadi trigger dari banyak event-event internasional MICE di Bali maupun di destinasi-destinasi lainnya,” kata Sandiaga, seperti dikutip dari siaran pers Kemenparekraf.

Sehingga, perlu langkah-langkah antisipatif agar pemerintah daerah dapat menyiapkan protokol kesehatan secara optimal.

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga menyampaikan sejumlah informasi terkait syarat perjalanan menggunakan transportasi udara dan perkembangan terkait pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara. Berdasarkan hasil rapat terbatas dengan Presiden, telah disepakati bahwa hasil tes swab antigen menjadi syarat utama untuk bepergian menggunakan pesawat menggantikan hasil tes swab PCR.

“Harapannya tes antigen ini bisa menjadi salah satu bagian dari testing dan tracing. Karena biaya tes PCR ini biayanya masih tergolong mahal dan tes PCR ini diperlukan dengan tingkat akurasi yang tinggi tentunya nanti ada keputusan yang kita harapkan tidak membebani masyarakat tapi juga pada saat yang sama mengendalikan (penyebaran) COVID-19,” katanya.

Selain itu, menurut Sandiaga pemerintah tengah mempertimbangkan pengurangan durasi karantina bagi wisatawan mancanegara yang telah melakukan tes PCR di awal keberangkatan dan telah menerima vaksinasi lengkap dari lima hari menjadi tiga hari.

“Sejumlah masukan epidemolog tadi bahwa wisatawan mancanegara yang telah menerima vaksinasi lengkap dan telah melakukan tes PCR di awal keberangkatan dan saat exit maka dipertimbangkan jumlah hari karantina lima menjadi tiga hari,” tutur Sandiaga.

Sandiaga menyebutkan pemerintah juga akan menawarkan pilihan karantina Live On Board (LOB), yaitu karantina di atas kapal phinisi. Karantina LOB ini rencananya akan berkoordinasi dengan asosiasi Jaringan Kapal Rekreasi (Jangkar).

“Ini menjadi alternatif karantina bagi wisatawan mancanegara. Jangkar sudah bersurat dengan Kemenparekraf terkait kesiapan kapal dan verifikasi,” ujar Sandiaga.

Sementara terkait perkembangan pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara, Sandiaga menyebutkan sejauh ini belum ada penerbangan internasional yang langsung terbang ke Bali. Namun demikian, pihaknya juga tengah mengajukan sejumlah daftar negara yang memiliki angka positivity rate Covid-19 rendah untuk dapat membuka penerbangan langsung ke Bali.

Pada saat yang sama dia mengimbau agar masyarakat mematuhi ditiadakannya libur bersama Natal dan Tahun Baru. Selain itu, ia juga mengimbau agar warga masyarakat tidak melaksanakan event yang mengundang keramaian di masa perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Poin utamanya adalah tetap berkomitmen melakukan protokol kesehatan. Termasuk juga tidak mengadakan kegiatan yang over capacity atau menimbulkan kerumunan dan potensi kasus Covid-19 baru,” ujarnya.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru