Friday, April 19, 2024
Home > Berita > La Nina memuncak mulai Desember 2020

La Nina memuncak mulai Desember 2020

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (niaga.asia)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Puncak La Nina di Indonesia diperhitungkan memuncak mulai Desember 2020 hingga Januari 2021, sehingga diminta pada semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyerukan peningkatan kewaspadaan itu,, karena fenomena La Nina akan datang berbarengan dengan musim hujan Januari – Februari 2021.

“Diperhitungkan puncak La Nina pada Desember 2020.  Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan dalam kisaran Desember-Januari-Februari,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai rapat terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Meskipun puncaknya baru terjadi di Desember 2020, kata Dwikorita seperti dilansir antaranews, namun La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi itu sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada Oktober 2020 ini.

La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah. Ini menyebabkan terjadi peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan.

Hal itu mengakibatkan terjadi pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.

BMKG memperkirakan dampak La Nina di Oktober 2020 akan menerpa hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Papua bagian timur.

Namun meskipun tanpa La Nina, Sumatera sudah mengalami curah hujan tinggi karena kondisi topografi lokal.

“Jadi kesimpulannya mulai Oktober-November 2020 seluruh wilayah Indonesia perlu diwaspadai. Bagaimana Desember? La Nina itu semakin menguat,” kata Dwikorita.

Adapun sebanyak 73 persen wilayah di Indonesia sebenarnya sudah memasuki musim hujan pada Oktober-November 2020.

Sisanya sebanyak 27 persen, sudah mengalami musim hujan seperti Jawa Barat sejak September 2020, atau bahkan Papua dan Ambon sudah sejak April 2020.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kondisi cuaca, dengan mencari informasi melalui aplikasi BMKG, yang menyediakan data rinci hingga tingkat kecamatan.

Data di aplikasi BMKG itu akan diperbarui setiap tiga jam dan dapat memprediksi kondisi cuaca untuk tujuh hari ke depan..

“Jadi hari ini 13 Oktober, kita bisa cek 19 Oktober gimana kondisi cuaca di setiap kecamatan di Indonesia untuk perkembangan setiap 3-6 jam dalam satu hari,” kata Dwikorita.  (arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru