Saturday, July 27, 2024
Home > Berita > Kemensos dan logistik untuk korban bencana bajir lahar dingin

Kemensos dan logistik untuk korban bencana bajir lahar dingin

Mimbar-Rakyat.com (Padang) – Setelah terjadinya banjir lahar dingin melanda Sabtu (11/5) malam, di Sumatera Barat,  yang dipicu oleh hujan deras di wilayah hulu Gunung Marapi, Mensos Risma langsung menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penanganan bencana.

Sampai Rabu (15/5), Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan dapur umum dan  menyalurkan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana yakni di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman.

Logistik yang disalurkan berupa makanan siap saji 7.900 paket, lauk pauk siap saji 3.900 paket, makanan anak 2.760 paket, kasur 1.420 lembar, matras 54 lembar, velbed 90 unit, selimut 1.650 lembar, family kit 1.320 paket, dan kids ware 1.260 paket. Selain itu disalurkan pula sandang dewasa 1.212 paket, sandang anak 1.230 paket, pembalut 528 paket dan pampers 99 paket. Kemensos juga memberikan bantuan 685 tenda gulung, 119 tenda keluarga portable, 36 tenda serba guna, 3 lampu sorot, 5 genset, serta 2 unit toilet portable. Total bantuan yang disalurkan tersebut senilai total Rp. 5,5 miliar.

Banjir lahar dingin yang  terjadi di Sumatera Barat  itu dipicu oleh hujan deras di wilayah hulu Gunung Marapi. Hingga Rabu (14/5), tercatat 52 orang meninggal, 19 orang hilang dan 42 orang luka-luka. Terhadap para korban, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan yang dikerahkan dari BBPPKS Padang, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Sentra Budi Perkasa Palembang, Sentra Abiseka Pekanbaru, Sentra Alyatama Jambi, Sentra Dharmaguna Bengkulu, Sentra Insyaf Medan dan Sentra Bahagia Medan. Bantuan akan terus diberikan sesuai kebutuhan para pengungsi karena stok tersedia sangat memadai.

Menteri Sosial Tri Rismaharini, seperti dikutip dari kemensos.go.id, bahkan langsung mengunjungi posko pengungsian korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (15/5) malam. Setelah berkoordinasi dengan Bupati Agam Andri Warman, Mensos Risma menginstruksikan jajarannya agar lokasi pengungsian dipindah ke tempat yang lebih aman dan jauh dari jalur lahar dingin.

Mensos Risma mengatakan, sebelum mengunjungi lokasi pengungsian, ia mempelajari sisi vulkanologi dan jalur lahar dingin Gunung Marapi. Ternyata lokasi yang ditempati para pengungsi belum sepenuhnya aman karena masih merupakan jalur lahar dingin. “Saya sampaikan ke Pak Bupati, Pak Dandim, Bu Kapolres dan Walinagari agar kita bisa berpindah tempat pengungsian. Kita semua tidak ingin ada korban lagi,” kata  Mensos Risma.

Menurut Mensos anak-anak dan lansia harus diungsikan lebih dulu ke tempat yang aman.  “Lokasinya nanti akan dipilih Pak Bupati, Pak Dandim dan Bu Kapolres, tempat mana yang lebih aman.   Kita (Kemensos) akan siap mengikuti kepindahan itu,” kata Mensos Risma di hadapan awak media.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru