Mimbar-Rakyat.com – Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada hari Sabtu (15/5), menewaskan beberapa anak dan wanita di sebuah kamp pengungsi. Hingga Sabtu pagi, setidaknya 137 warga Palestina, termasuk 36 anak-anak, telah tewas dan 920 lainnya cedera sejak permusuhan berkobar pada hari Senin.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat, karena serangkaian serangan udara Israel lainnya menghantam kamp pengungsi Shati di Gaza, menewaskan sedikitnya dua wanita dan tujuh anak, sementara beberapa lainnya terkuburtr di reruntuhan. Sedikitnya 15 orang lainnya terluka, termasuk seorang bayi bernama Omar.
Al Jazeera melaporkan, serangan udara lain juga melanda sebuah rumah di Khan Yunis. Ribuan keluarga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel. PBB mengatakan diperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan Israel.
Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan semua permusuhan, termasuk dari Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah meantang serangan itu akan berlanjut “sebagaimana diperlukan untuk memulihkan ketenangan di negara Israel”.
Serangan Hamas
Hamas menembakkan rentetan roket lagi ke arah Israel, menghantam kota Ashdod pada Sabtu pagi.Sedikitnya sembilan orang di Israel juga tewas. Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.
Sementara itu, kekerasan sedang terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Setidaknya 11 warga Palestina juga telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Sebuah posting media sosial oleh agensi baru Shehab menunjukkan pengunjuk rasa Palestina membawa rekan-rekan mereka yang terluka pada Sabtu pagi di Nablus dekat pos pemeriksaan Hawara. Pada Sabtu pagi, ribuan jemaah yang datang dari salat subuh di Nablus bergabung dengan pawai besar di kota itu mengecam pendudukan Israel dan pemboman mematikan terbaru di Gaza yang menewaskan sedikitnya 137 orang.
Secara terpisah, pasukan keamanan Israel juga menembak mati sedikitnya 11 warga Palestina yang melakukan protes di Tepi Barat.
Tembakan artileri Israel dilaporkan telah melanda beberapa lahan pertanian di bagian timur Provinsi Khan Yunis di Gaza.
Anggota tim medis di Gaza telah menemukan dari bawah puing-puing tubuh seorang anak lain setelah pemboman Israel atas properti perumahan di kamp pengungsi al-Shati di wilayah Palestina. Kematian anak terbaru adalah anak di bawah umur ketujuh yang dikonfirmasi tewas dalam serangan itu, menurut pos media sosial New Press. Dua wanita dewasa juga tewas.
Sementara Arab News melaporkan, bentrokan Tepi Barat, yang digambarkan sebagai yang paling intens sejak intifada kedua yang dimulai pada tahun 2000, menewaskan 11 orang akibat tembakan Israel, kata kementerian kesehatan Palestina, ketika keseluruhan korban jiwa akibat serangan di Gaza meningkat menjadi 126.
Operasi Israel termasuk 160 pesawat serta tank dan penembakan artileri dari luar Jalur Gaza, kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus.
Mesir memimpin upaya internasional untuk mengamankan gencatan senjata di tengah kekhawatiran konflik bisa menyebar. Sumber-sumber keamanan mengatakan tidak ada pihak yang tampaknya setuju sejauh ini, tetapi seorang pejabat Palestina mengatakan negosiasi telah meningkat pada hari Jumat.***(edy)