MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Kehadiran Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono (SBY), dalam acara pidato politik keempat calon gubernur DKI, Agus Harimurti, dianggap merupakan suatu kejutan.
“Hari ini juga ada kejutan bagi saya karena ayah saya, Bapak SBY, juga berkenan menghadiri acara hari ini, terima kasih,” ujar dia, didampingi calon wakil gubernur pasangannya, Sylviana Murni, dalam pidatonya, di Jakarta, Minggu.
Selama ini, kata dia, SBY hampir tidak pernah menghadiri acara-acara kampanye dia. Meski begitu, calon nomor urut satu itu menuturkan SBY sebagai mentor terus memberikan semangat kepada dia untuk berjuang di medan yang baru bagi dia.
Sebagai pendatang baru di dunia politik, Agus mengaku mulai mengetahui perbedaan mendasar antara dunia militer dan dunia politik serta antara perang militer dan perang politik.
“Kalau perang militer musuhnya jelas, dan biasanya lokasinya di depan kita. Dalam dunia politik ini musuhnya tidak jelas, bisa di belakang kita, di samping atau di dekat kita sekali,” tutur dia.
Menurut pria berusia 38 itu, kompleksitas dalam dunia politik membutuhkan proses pendewasaan dan adaptasi yang cepat untuk mulai merasa nyaman.
Sementara itu, usai pidato, pendukung dan relawan Agus-Sylviana berdesak-desakan ingin swafoto dengan SBY dan bersalaman dengan dia.
Istri SBY, Ani Yudhoyono pun tidak kalah penggemar. Dengan ramah, ia yang memakai batik betawi berwarna coklat seragam satu keluarga Cikeas melayani masyarakat yang ingin berfoto dengannya.
Selain keluarga besar Cikeas, Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum DPP PPP, Rohamhurmuziy, purnawirawan TNI dan Kepolisian Indonesia, pekerja seni serta sekitar 1.000 undangan menghadiri pidato politik bertema “NKRI dan Kebhinekaan” itu.
Serangan media medsos
Sebelumnya medio minggu ini, Agus Harimurti meminta masukan dari para netizen dan blogger mengenai penggunaan media sosial yang bijak.
“Malam ini alhamdulillah bisa hadir di forum diskusi para netizen dan blogger, harapan tentu ingin bisa berdiskusi mendapatkan masukan,” ujar dia di Jakarta Selatan.
Menurut dia, mengungkapkan pikiran, gagasan dan pendapat melalui media sosial merupakan hal yang penting untuk berinteraksi dan mendapatkan masukan.
Cagub dari poros Cikeas itu menilai politik dalam mengelola birokrasi harus pandai dan bijak dalam memanfaatkan media sosial karena merupakan fasilitas yang luar biasa.
“Tetapi kalau penggunaannya tidak bijak justru akan menghadirkan banyak permasalahan,” kata Agus.
Pihaknya juga menyayangkan adanya serangan menggunakan media sosial, apalagi kalau serangan tidak berbasis fakta dan menjadi fitnah yang dapat berakibat pada pembunuhan politik.
Bahaya dari fitnah di media sosial, menurut dia, adalah jarang ada waktu untuk melakukan klarifikasi, padahal menyebar dengan cepat.
Masyarakat, kata dia, seperti dilansir antaranews, juga bisa terpicu menjadi ricuh dan bingung jika disuguhi berita tidak benar.
Untuk itu, ia mengajak semua pengguna media sosial untuk bertanggung jawab dan menghindari dampak buruk dari media sosial. “Saya mengimbau siapapun termasuk tim saya untuk hal seperti itu,” tutur dia.
