Thursday, April 18, 2024
Home > Berita > Ahok Minta Maaf Kepada Umat Islam

Ahok Minta Maaf Kepada Umat Islam

Ahok minta maaf kepada umat Islam. (suarasurabaya.net)

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah tahun depan, meminta maaf kepada umat Islam soal perkataannya yang menyebut Alquran Surat Al Maidah ayat 51 di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Ahok mengakui ucapannya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung perasaan umat Islam.

“Yang pasti, saya sampaikan kepada umat Islam atau orang yang tersinggung, saya mohon maaf,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Ahok menegaskan dia tidak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam apalagi sampai menistakan agama.

“Tidak ada maksud saya melecehkan Alquran. Kalian bisa lihat suasananya seperti apa,” katanya, seperti dilansir antaranews.com.

“Saya bukan anti-Islam. Saya sejak kecil, bisa dilihat –bukan untuk riya– sekolah Islam kami bantu izin, sudah berapa kita bantu izin. Untuk madrasah, juga bantuan masjid. Bisa dilihat tindak-tanduk saya, apakah musuhin Islam atau melecehkan Alquran,” katanya.

Ahok menjelaskan bahwa ia menyebutkan Surat Al Maidah ayat 51 dengan harapan tidak ada warga yang salah menafsirkan.

“Orang Pulau Seribu pun tidak ada satu pun yang tersinggung, kami tertawa-tawa kok. Niatnya waktu itu hanya ingin menunjukkan, sebetulnya saya enggak mau orang yang punya tafsiran seperti itu bingung,” katanya.

Namun dia akhirnya menyadari bahwa agama adalah urusan pribadi yang tidak boleh dibicarakan di hadapan publik secara luas.

“Makanya saya mengerti sekali. Ini memang urusan pribadi, tafsiran pribadi, semua orang punya hak yang sama. Urusan agama adalah pribadi jangan dikeluarkan di publik,” kata dia.

Akibat ucapan Agok di Pulau Seribu itu, ia mendapat kecaman hebat dari berbagai unsur masyarakat dan meminta ia agar secepatnya meminta maaf.

Teguran dari MUI

Ahok juga mengaku menerima peringatan keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta karena menyebut Alquran Surat Al Maidah ayat 51 di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

“MUI DKI juga sudah tulis surat memberikan peringatan keras yang meminta saya fokus untuk kemaslahatan umat. Jangan bicara tafsiran agama yang sensitif,” kata Ahok.

Dalam surat teguran tertanggal 9 Oktober 2016 yang ditandatangani Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Syarifuddin Abdul Gani dan sekretaris umum KH Zulfa Mustofa itu disampaikan lima poin teguran kepada Ahok.

Pertama, MUI menegur dia supaya tidak melakukan perbuatan dan menyampaikan pernyataan atau komentar yang dapat meresahkan kehidupan masyarakat DKI Jakarta umumnya, dan kaum muslimin khususnya.

Kedua, MUI minta dia tidak masuk ke area perbincangan yang bukan menjadi kewenangan tugas, seperti pernyataan yang dikategorikan penghinaan dan hasutan serta penyebaran kebencian di kalangan umat Islam khususnya, dan warga DKI Jakarta umumnya.

Ketiga, MUI minta dia tidak lagi melakukan tindakan atau menyampaikan perkataan yang dianggap meremehkan umat Islam atau para ulama, seperti menyatakan bahwa umat Islam dibohongi dengan Alquran Surat Al-Maidah ayat ke- 51.

Keempat, MUI meminta dia menarik perkataannya yang menganggap Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) sebagai pelecehan yang dilakukan umat Islam.

Terakhir, MUI meminta Ahok fokus pada tugas utamanya untuk memajukan DKI Jakarta, dan meningkatkan kesejahteraan warganya.  (AN/KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru