Tuesday, April 16, 2024
Home > Gaya Hidup & Kesehatan > Tidur Setelah Sahur, Bolehkah?

Tidur Setelah Sahur, Bolehkah?

Tidur setelah sahur.

Umat Islam saat ini sedang menjalankan ibadah shaum sepanjang bulan Ramadan, yang umumnya dimulai pada Senin 6 Juni 2016. 

Syarat afdolnya  ibadah puasa adalah tidak meninggalkan makan sahur sebelum Imsyak, untuk membantu kekuatan fisik selama berpuasa kurang lebih 13-14 jam.

Nah, banyak orang bertanya, bagaimana hukumnya tidur kembali setelah makan sahur?

Tidur setelah sahur tidak haram, tapi dari sisi ilmu gizi dan kesehatan tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak.

Seorang ahli gizi RSU Ulin Banjarmasin, dr Pramono, menyatakan, dampaknya antara lain perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.

Juga akan karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat tidur. “Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit,” kata Pramono seperti dilansir tribunews.

Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah makan, tapi kalau posisi tubuh berada pada posisi berbaring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/ terlambat. “Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan,” ungkapnya.

Meningkatnya resiko terkena stroke juga bisa saja terjadi kalau kita tidur setelah sahur. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke, katanya.

“Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur atur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur,” katanya memberi nasihat.

Banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan.

Nabi Muhammad SAW telah memberika tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya sampai menjelang subuh atau waktu imsyak.

Setelah sahur maka langsung dilanjutkan ibadah Sholat Subuh dan jika setelah sholat subuh dilanjutkan dengan wirid yang cukup panjang maka matahari telah terbit dan sudah waktunya untuk bekerja.

Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.

Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda,”Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.” (HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a.).

Pendapat sebaliknya.

Selama berpuasa, pola makan dan pola tidur kita akan ikut berubah. Untuk menunjang produktivitas dan daya tahan tubuh, sangat dianjurkan untuk memperhatikan pola tidur.

Pakar kesehatan tidur, dr.Andreas Prasadja RPSGT, menyarankan agar sebaiknya tidur lagi setelah sahur.

“Tidur setelah sahur sangat baik, karena manfaat tidur banyak sekali, misalnya daya tahan tubuh akan lebih optimal dan dipulihkan saat tidur,” katanya seperti dilansir serambinews.

Kurang tidur, menurut dr. Andreas, bukan hanya menurunkan produktivitas, tapi juga berbahaya jika Anda harus berkendara. “Mengendara saat ngantuk lebih berbahaya dari pada sangat mabuk. Jadi manfaat utama tidur cukup adalah keselamatan,” ujarnya.

Saat kurang tidur, tekanan darah dan juga gula darah akan meningkat. Metabolisme tubuh terganggu, kekentalan darah, dan juga nafsu makan bisa meningkat.

“Dengan cukup tidur, saat puasa maka emosi dan nafsu makan juga lebih terkontrol,” paparnya.

Rasa pusing atau sakit kepala yang timbul jika kita tidur sebentar, misalnya setelah sahur, menurut dr. Andreas disebabkan karena kurang tidur kita sudah terlalu banyak sehingga tidur sebentar terasa kurang.

“Tidur satu jam sudah cukup dari pada tidak tidur sama sekali,” kata dokter dari klinik tidur di RS Mitra Kemayoran Jakarta ini.

Nah, para saudara muslim yang berpuasa, silahkan diambil hikmahnya atau apa yang terbaik pada diri kita masing-masing atau disesuaikan dengan kondisi waktu pekerjaan masing-masing.

Selamat menjalankan ibadah shaum Ramadan.  (arl)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru