Thursday, October 24, 2024
Home > Berita > Rokok Perangkap Kemiskinan

Rokok Perangkap Kemiskinan

Bahaya Merokok

Bahaya rokok.

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Merokok merupakan perangkap kemiskinan. Untuk kepentingan membeli rokok membuat jumlah uang yang dibelanjakan untuk kebutuhan primer menurun.

Pendapat tersebut disampaikan Wakil Kepala Bidang Penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, pada diskusi Ekonomi Indonesia dalam Bahaya Rokok, di Jakarta, Kamis (14/4).

Kebiasaan merokok, menurut dia, menyebabkan uang yang dapat dibelanjakan jadi menurun. Kebiasaan merokok antara lain mengorbankan kepentingan pendidikan anak, kesehatan dan gizi keluarga. Itu artinya rokok adalah perangkap kemiskinan.

Abdillah dalam kesempatan itu membahas panjang lebar dampak merokok, yang berakibat kemiskinan. Pengeluaran untuk rokok pada rumah tangga termiskin, menurut dia, setara dengan 13 kali dari pengeluaran untuk pembelian daging, lima kali lebih besar dari pembelian susu dan telur, dan dua kali lebih besar dari pembelian ikan dan sayuran.

Seseorang merokok, disebutkan memiliki risiko terkena penyakit lebih tinggi dibanding orang yang tidak merokok. Itu artinya, perokok membutuhkan biaya pengobatan lebih banyak.
Dari sisi pemasukan, menurut Abdillah, pendapat dari rokok tidak sembanding dengan kerugian yang dialami pemerintah.

Data tahun 2010 menyebutkan bahwa cukai hasil tembakau mencapai Rp 56 triliun. Bandingkan dengan total kerugian makroekonomi terkait konsumsi rokok yang mencapai Rp 245,4 triliun. Jumlah kerugiantahun 2010 itu empat kali lebih besar dibanding penerimaan.(***/Janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru