MIMBAR RAKYAT.COM (Bandung) – Sebanyak 9 kepala sekolah (kepsek) mulai dari SD, SMP, dan SMA yang dicopot Walikota Bandung Ridwan Kamil karena diduga pungli, melawan.

Kepsek itu akan meminta klarifikasi mengenai tudingan pungli yang disebut Ridwan Kamil.

“Inilah pencopotan yang asal tunjuk dan berbekal data yang tidak valid. Wajarlah kalau menuai protes,“ kata Bunyamin, pemerhati pendidikan di Bandung, kemarin.

“Walikota jangan memaksakan diri mengambil tindakan kalau tidak ada bukti. Mentang-mentang perintah Presiden, masak kepala sekolah jadi tumbal,“ ucapnya.

“Hentikan tindakan pencitraan. Kami sudah bosan melihat tontonan seperti ini,“ tambahnya..

Perlawan sama dilakukan Kepsek SMAN 9 Kota Bandung, Agus Setia Mulyadi. Dia mempertanyakan alasan pencopotan sebagai kepsek dengan fakta hasil investigasi yang salah.

“Kami tidak merasa bermain dengan pungli. Silakan tanya guru dan komite sekolah,“ ucapnya.

TITIPAN PEJABAT
Agus mengaku, musim penerimaan siswa baru 2016, dia tidak merasa melakukan pungli. Bahkan, ada lima siswa baru titipan pejabat Dinas Pendidikan Kota Bandung yang memaksanya supaya masuk SMA 9.  “Apakah itu yang disebut pungli,” ucapnya.

Agus menantang Ridwan Kami membeberkan secara jantan hasil investigasinya. “Kami tidak merasa menjual paksa buku, kursi, atau seragam sekolah. Kami hanya minta lakukan cek yang benar dan profesional,“ ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Ridwan Kamil mencopot 9 kepsek berdasarkan hasil investigasi yang menuding mereka bermain pungli. Menurut Ridwan ada Rp30 miliar uang pungli pendidikan di Kota Bandung. (joh)