Thursday, October 24, 2024
Home > Berita > Minus 8 derajat celcius dan secangkir kopi

Minus 8 derajat celcius dan secangkir kopi

Hendry Ch Bangun dengan Kim Chang-beom di Balai Kota Seoul. (hcb)

MIMBAR-RAKYAT.com (Seoul) – Delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diterpa udara minus antara delapan hingga 10 derajat Celsius setiba di bandara Incheon,  Korea Selatan,  Kamis pagi.

Namun sambutan ramah utusan Journalist Association of Korea (JAK) membuat suasana terasa menjadi hangat.

Hidangan sup ayam ginseng yang sedang ngetop saat makan siang membuat terpaan angin dingin selama satu jam di Istana Geojongbok, seperti lenyap. Kami diajak mampir di tujuan wisata favorit itu sambil menunggu waktu check in masuk hotel.

Diplomasi kopi dimulai ketika kami berkunjung ke Seoul City Hall untuk bertemu Duta besar Internasional Seoul,  Kim Chang-beom.

Kepada lelaki yang bakal menjadi Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia mulai Januari 2018 itu,  Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun,  menyerahkan kopi dari Tanjung Pinang, Kopi Gayo,  dan Kopi Jambi.

“Di Jakarta nanti Yang Mulia dapat menikmati lebih banyak macam kopi,  ini hanya tiga dari begitu banyak kopi kami, ” kata Hendry.

Kim berterima kasih dan mengatakan produk Indonesia sudah banyak yang masuk Korea dan kopi salah satunya.

“Kopi luwak terkenal di sini, ” tambahnya.

Delegasi Indonesia yang terdiri dari Kabid Luar Negeri Tegug Santosa bersama Ketua PWI DIY, Sihono, Ketua PWI Sumut Hermansyah,  Ketua PWI Jambi Saman,  Ketua PWI Solo,  Anas,  Ketua PWI Sulbar Naskha Naban,  Ketua PWI Kalbar Gusti Yusri, Sekum PWI Kepri Saibansyah, Sekum PWI Sulsel Anwar Sanusi, lalu disuguhi presentasi tentang Kota Seoul dengan smartcity yang luar biasa.

Ketua Pusat Transportasi Seoul,  Yang Youngye,  mendemonstrasikan kecanggihan sistem   dengan realtime.

Dari kantor pusat di bawah tanah yang dapat bertahan dari bom nuklir itu, diperlihatkan bagaimana bisa diketahui waktu tempuh buskota, jumlah penumpangnya,  berapa taksi yang jalan atau berpenumpang,  misalnya.

Juga titik macet dan penyebabnya yang bisa segera diurai.  Ratusan kamera khusus utk transportasi bisa dikendalikan langsung dan membantu masyarakat yang memerlukan.

Contoh yang terjadi Rabu sore, soal laporan warga yang terpeleset karena salju,  lalu segera dikirim ambulans dan dibawa ke rumah sakit.  Status pasien pun tertera, secara update.

Diplomasi kopi kedua

Diplomasi kopi kedua berlangsung saat makan malam yang dijamu pengurus Journalist Association of Korea di Hotel President.

Hendry Ch Bangun menyerahkan kopi Jambi yang baru saja menjadi juara nasional,  kopi Tanker dari Tanjungpinang, kopi Gayo,  kopi Bengkulu,  dan kopi Muara Enim.

Wakil Presiden JAK,  Choi Woosuk,  terkejut dengan banyaknya kopi yang diberikan.

“Luar biasa. Terima kasih,  kami akan mencoba,” kata Wakil Pemred Chosun Ilbo,  salah satu koran kenamaan Korsel.

Dia sangat paham Indonesia karena sudah pernah mewawancarai Presiden Joko Widodo,  Susilo Bambang Yudhoyono, dan Megawati Soekarnoputri.

Dalam diskusi dengan hidangan kuliner ala chef kelas satu,  Choi mengaku kagum dengan demokrasi Indonesia yang aman dalam transisi kepemimpinan dan mengelola keberagamannya.

Ia pun percaya kerja sama JAK yang berangggotakan sekitar 10.000 wartawan dapat berlangsung positif dan saling bermanfaat dengan PWI sebagai organisasi wartawan terbesar di Indonesia.

“Pertukaran wartawan selama beberapa tahun ini penting untuk bertukar pengalaman dan agar memahami masing-masing bangsa, ” ujar Choi yang panggilan akrabnya Kenneth ini.  (sp/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru