Friday, March 29, 2024
Home > Berita > AS Tidak Memiliki Keragukan Bahwa Suriah Menggunakan Senjata Kimia

AS Tidak Memiliki Keragukan Bahwa Suriah Menggunakan Senjata Kimia

Korban senjata kimia Suriah. (Foto: Al Jazeera)

Korban senjata kimia Suriah. (Foto: Al Jazeera)

Mimbar-Rakyat.com (Waashington) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS)  James Mattis   menyatakan bahwa AS tidak memiliki keraguan bahwa pemerintah Suriah secara terencana telah menggunaan senjata kimia dalam serangan udara di Khan Sheikhoun,  provinsi Idlib.

Dalam konferensi pers di Washington, Selasa (11/4) waktu setempat atau Rabu WIB, James Mattis mengatakan tidak ada keraguan bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan gas beracun di sebuah kota yang dikuasai pihak anti-pemerintah.

 

Disebutkan pula, selain serangan kimia 4 April lalu, Suriah  telah menggunakan senjata kimia beberapa kali di masa lalu.  James Mattis mengatakan kepada wartawan,  pihak berwenang independen telah mendokumenasikan dan menyimpulkan penggunaan senjata kimia dalam serangan udara di Khan Sheikhoun itu.
“Tidak ada keraguan,  rezim Suriah bertanggung jawab atas keputusan untuk menyerang,” kata Mattis.
Sebagai respon AS telah meluncurkan serangan misil ke pangkalan udara Suriah. “Kami  memutuskan respon untuk menghalangi rezim (Suriah) melakukannya lagi,” kata Mattis.

Mattis juga mengatakan, kampanye melawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) dan kelompok bersenjata tetap menjadi fokus utama AS di Suriah.

Sementara itu pemerintah Suriah dan sekutunya Rusia membantah bahwa pesawat Suriah telah melakukan serangan senjata kimia 4 April lalu dan menewaskan puluhan orang, sebagian besar  anak-anak.

Presiden Vladimir Putin mengatakan, Selasa atau Rabu (WIB), Rusia memiliki informasi bahwa AS berencana meluncurkan serangan rudal baru ke Suriah. Keterangan itu disampaikan satu jam sebelum jadwal kedatangan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson  ke di Moskow, Tillerson datang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri Rusia.

 

Putin, ketika ditanya oleh wartawan apakah ia berharap lebih banyak serangan rudal AS pada Suriah, mengatakan: “Kami memiliki informasi bahwa provokasi serupa sedang disiapkan … di bagian lain dari Suriah termasuk di pinggiran kota Damaskus selatan di mana mereka berencana untuk kembali menanam beberapa substansi dan menuduh pemerintah Suriah menggunakan (senjata kimia).”

Tillerson adalah  pejabat senior AS pertama mengunjungi Moskow sejak Trump menjabat dan menjanjikan membangun kerjasama yang lebih erat dengan Rusia. Namun kehadirannya membuat suasana tegang.
Sebelumnya, Selasa, Tillerson mengatakan dia berharap Rusia akan menghentikan dukungan untuk Assad, karena serangan ke Khan Sheikhoun telah menanggalkan semua legitimasi. Tillerson membuat pernyataan pada akhir pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) di Italia.

“Hal ini jelas bagi kami masa pemerintahan keluarga Assad akan segera berakhir,” katanya sesaat sebelum meninggalkan kota Tuscan Lucca, Italia,  untuk menuju Moskow.

“Kami berharap bahwa pemerintah Rusia menyimpulkan bahwa mereka telah bersekutu dengan pasangan yang tidak dapat diandalkan, yakni rezim  Bashar al-Assad.”***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru