Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Serang dan Jarah Orang Asing, Lima WN Afsel Tewas

Serang dan Jarah Orang Asing, Lima WN Afsel Tewas

Pejalan kaki melewati mobil-mobil yang terbakar di sisi jalan di pinggiran Johannesburg pada hari Senin (2/9). (Foto: AP/Al Jazeera)

Pejalan kaki melewati mobil-mobil yang terbakar di sisi jalan di pinggiran Johannesburg pada hari Senin (2/9). (Foto: AP/Al Jazeera)

mimbar-rakyat.com (Alexandra) – Lima orang tewas dalam serangan xenophobia di Afrika Selatan. Demikian dilaporkan Al Jazeera mengutip keterangan polisi. Sementara Presiden Cyril Ramaphosa bersumpah untuk menindak siapa saja pelaku “tindakan kekerasan sewenang-wenang”.

Polisi menembakkan peluru karet dan menangkap 189 orang di kota Alexandra pada hari Selasa (2/9) waktu setempat , sehari setelah bentrok dengan penjarah yang menurut media lokal menargetkan bisnis milik asing di beberapa bagian kota.

Sebagian besar yang meninggal adalah orang Afrika Selatan, kata polisi.

“Saya bertemu para menteri di gugus keamanan hari ini untuk memastikan bahwa kami mengawasi tindakan kekerasan sewenang-wenang ini dan menemukan cara untuk menghentikan mereka,” kata Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, dalam sebuah posting di Twitter.

“Tidak ada pembenaran bagi Afrika Selatan untuk menyerang orang dari negara lain.”

Bebatuan, batu bata dan peluru karet menghantam jalan-jalan kosong Alexandra pada hari Selasa itu, dan wartawan Al Jazeera di tempat kejadian melihat polisi menembakkan peluru karet ke kerumunan 50 orang yang melemparkan batu.

Sekitar dua lusin toko, yang dimiliki oleh orang asing dan penduduk setempat, dirusak atau dijarah.
“Mereka membakar segalanya,” pemilik toko Bangladesh, Kamrul Hasan mengatakan kepada kantor berita AFP di Alexandra. Menurut dia, tokonya diserang setiap tiga hingga enam bulan.

“Semua uang saya hilang. Jika pemerintah (Afrika Selatan) membayar tiket pesawat saya, saya akan kembali ke Bangladesh,” kata pria 27 tahun itu.

Lungelo Dlamini, juru bicara kepolisian, mengatakan motif di balik kerusuhan Selasa tidak jelas. “Mereka hanya penjahat yang menjarah dan mengambil keuntungan dari situasi ini,” katanya kepada Al Jazeera.

Polisi menangkap lebih dari 91 orang pada hari Senin setelah pengunjuk rasa membakar mobil dan menjarah lusinan toko.

News24, sebuah kantor berita Afrika Selatan, menyatakan kerusuhan Senin terjadi setelah ratusan orang berbaris di Kawasan Pusat Bisnis Johannesburg (CBD) yang menuntut orang asing pergi. Mereka menargetkan “toko-toko yang mereka yakini dimiliki oleh warga negara asing.”

Pejalan kaki melewati mobil-mobil yang terbakar di sisi jalan di pinggiran Johannesburg, Senin 2 September 2019. Polisi sebelumnya menembakkan peluru karet ketika mereka berjuang untuk menghentikan penjarah.***sumber Aljazeera, Google.(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru